Semnas KAFEGAMA DIY dan UAJY: Pemerintah Perlu Memberi Kemudahan Regulasi dan Biaya Akreditasi PTS

beritabernas.com – Mayoritas PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di DIY bahkan di seluruh Indonesia dalam bebeberapa tahun terakhir mengalami penurunan jumlah mahasiswa baru. Banyak penyebab terjadinya penurunan jumlah mahasiswa baru tersebut. Karena itu, pemerintah perlu memberikan kemudahan terkait regulasi dan biaya akreditasi PTS.

Baca juga:

Hal itu terungkap dalam seminar nasional dengan tema Menyelamatkan Nasib Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diadakan oleh Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (KAFEGAMA) DIY dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) di Auditorium Kampus UAJY Babarsari, Yogyakarta, Rabu 27 Agustus 2025. Seminar ini juga didukung  oleh LLDIKTI V DIY, APTISI V DIY dan Kantor Perwakilan BI DIY.

Dalam seminar nasional itu terungkap, beberapa penyebab penurunan mahasiswa baru di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Pertama, dalam beberapa tahun sebelumnya penerimaan mahasiswa baru sebagian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jalur mandiri dibuka sampai akhir bulan Agustus. Namun, mulai tahun 2025 Kemendikrisaintek membatasi sampai bulan Juli. Sebagian PTN juga menambah kapasitas atau daya tampung mahasiswa baru yang diterima.

Rektor UAJY Dr G Sri Nurhartanto menyerahkan cinderamata kepada narasumber. Foto: Y Sri Susilo

Kedua, kecenderungan PTN untuk membuka program studi (prodi) baru. Kondisi tersebut juga menjadikan kapasitas PTN tersebut meningkat sehingga pangsa pasar PTS mengalami penurunan.

Ketiga, berkaitan dengan menurunnya pendapatan atau daya beli masyarakat. Kondisi tersebut menjadikan sebagian masyarakat, khususnya kelompok berpendapatan tidak tetap, menjadi tidak mampu mengirimkan putra-putrinya untuk kuliah ke luar daerah. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk membiayai biaya kuliah dan biaya hidup di kota/daerah lain.

Keempat, persaingan antar PTS juga menjadi salah satu penyebab. Data menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa baru sebagian PTS di beberapa daerah justru meningkat. Kondisi ini dimungkinkan jumlah mahasiswa baru PTS di kota tujuan kuliah, termasuk Yogyakarta, mengalami penurunan.

Di samping penurunan jumlah mahasiswa, PTS juga menghadapi tantangan untuk keberlanjutan. Tantangan tersebut antara lain regulasi pemerintah yang sering berubah dinamis, tuntutan akreditasi, anggaran infrastruktur yang meningkat dan sebagainya. “PTS memang harus siap menghadapi tantangan dan dinamika regulasi yang ada,” kata Dr G Sri Nurhartanto, Rektor UAJY, ketika membuka seminar nasional tersebut.

Kepala LL DIKTI V DIY Prof Dr Setyabudi Indartono (kedua dari kanan) bersama Rektor UAJY, Ketua KAFEGAMA DIY, Moderator & Narasumber. Foto: Y Sri Susillo

Kondisi perekonomian saat ini juga mempengaruhi penurunan jumlah mahasiswa baru PTS. Menurut Rektor UAJY, harus diakui sebagian pendapatan orangtua/wali mahasiswa baru mengalami penurunan sehingga menjadikan mereka menunda atau tidak membiayai anaknya di luar kota atau bahkan di kota/ daerahnya sendiri.

“Biaya kuliah saat ini menjadi salah pertimbangan utama orangtua/wali untuk membiayai kuliah di PTS,” kata Nurhartanto yang juga Dosen Fakultas Hukum UAJY.

Menurut Rektor UAJY, ada beberapa variabel penentu keputusan orangtua/wali memutuskan memilih PTS untuk putra-putrinya, antara lain, akreditasi prodi, fasilitas infrastruktur, kualitas dosen, kemudahan lulusan mencari pekerjaan dan sebagainya.

“Selama ini PTS ikut membantu negara dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi. Jadi sudah menjadi kewajiban negara atau pemerintah untuk membantu PTS,” kata Rektor UAJY Dr G Sri Nurhartanto, seperti dikutip Dr Y Sri Susilo, Humas KAFEGAMA DIY, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Rabu 27 Agustus 2025.

Rektor UAJY Dr G Sri Nurhartantor. Foto: Y Sri Susilo

Menurut Dr Y Sri Susilo, Humas KAFEGAMA DIY, seminar nasional tersebut menghadirkan narasumber Prof Fathul Wahid ST MSc PhD (Ketua APTISI V DIY/Rektor UII), Prof Dr Ainun Naim (Guru Besar FEB UGM) dan Sri Darmadi Sudibyo (Kepala Perwakilan BI DIY) serta Prof Dr M Najib (Direktur Kelembagaan, Ditjen Dikti, Kemendiktisaintek RI) hadir secara daring. Penanggap materi seminar Prof Dr Didi Achjari (Ketua ISEI Cabang Yogyakartra) dengan moderator Prof Dr Edy Suandi Hamid (Rektor UWM Yogyakarta).

Setelah dibuka oleh Dr G Sri Nurhartanto, Rektor UAJY, Prof Dr Setyabudi Indartono (Kepala LLDIKTI V DIY) menyampaikan sambutan pengantar. Ucapan selamat datang disampaikan oleh Dr Bogat AR (Kepala KAFEGAMA DIY). Seminar nasional ini dihadiri secara luring oleh 150 Pimpinan PTS se-DIY dan 200 peserta mengikuti secara daring.

Menurut Y Sri Susilo, Humas KAFEGAMA DIY yang sekaligus Ketua Panitia Semnas, mengatakan, seminar ini didukung oleh sejumlah sponsor antara Bank BPD DIY, Bank Jateng, Bank BPR Danagung, Bank BPR MSA, PLN Indonesia Power, Askrindo, SWID dan sejumlah sponsor lainnya. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *