beritabernas.com – Brajan di Kabupaten Sleman, kini dikenal sebagai surga kerajinan bambu di DIY. Dengan 119 pengrajin yang produktif, sentra kerajinan bambu ini tidak hanya menjaga kearifan lokal turun temurun, tetapi juga menembus pasar internasional dan mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
Indonesia menempati posisi ketiga dunia sebagai produsen bambu terbesar setelah Cina dan India. Di Yogyakarta, Sentra Industri Kerajinan Anyaman Bambu Brajan menjadi ikon kreativitas yang memadukan seni tradisional dengan inovasi modern.
Baca juga:
- Geliat UMKM dan Slogan Wisata Kampung Edukasi di Pedukuhan Sulang Kidul
- Gubernur DIY Sri Sultan HB X: Industri Tekstil Hadapi Tantangan Besar di Masa Depan
Sebanyak 119 pengrajin aktif menghasilkan produk mulai dari perabot rumah tangga berukuran besar hingga pernik-pernik lucu. Sekitar 50 persen dari produksi mereka menembus pasar internasional. Ini membuktikan kualitas dan daya saing tinggi dari para pengrajin lokal.
Surana, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Sleman yang hadir di sentra ini pada hari Kamis (23/10/2025) mengapresiasi keberadaan sentra ini. “Sentra ini bukan hanya melestarikan budaya, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Kreativitas pengrajin lokal harus didukung agar produk mereka bisa semakin dikenal dunia,” kata Surana.

RR Mae Rusni Suryaningsih, Kepala Disperindag Kabupaten Sleman menambahkan, pemerintah secara aktif mendukung pengrajin dengan melakukan pelatihan, pameran, dan promosi produk. “Kami ingin memastikan kearifan lokal ini terus berkembang sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat Brajan dan Sleman secara umum,” kata Rusni Suryaningsih.
Yang menarik, selain bisa membeli produk jadi, pengunjung juga dapat memesan kerajinan secara custom atau belajar langsung membuat kerajinan bambu bersama pengrajin di lokasi. Sentra industri inipun dipadu dengan kesenian tradisional dan pemandangan alam Desa Wisata Brajan, sehingga makin lengkaplah pengalaman berkunjung karena ada nilai edukatif, kreatif, dan menyenangkan.
Pengunjung sentra ini tidak hanya melihat hasil karya, tetapi juga memahami filosofi bambu dalam kehidupan, yakni: kerendahan hati, ketulusan, kemandirian, kebersamaan, ketegasan, kelenturan, serta ketahanan. Hal ini menjadi pengalaman wisata sekaligus pembelajaran budaya yang mendalam.

Dengan inovasi dan kualitas produk yang terus ditingkatkan, sentra ini berhasil memadukan destinasi penting bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Keberhasilan sentra ini membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi motor penggerak ekonomi, sekaligus ikon budaya yang menarik wisatawan dan investor.
Pemerintah dan masyarakat bekerjasama memastikan sentra ini tetap produktif, kreatif, dan dikenal luas. Pengunjung bisa datang ke Brajan, Sendangagung, Minggir, Sleman untuk merasakan langsung keindahan, kreativitas, dan filosofi bambu yang kaya makna. (Clementine Roesiani)
There is no ads to display, Please add some