Setelah Menunggu 40 Tahun, Gereja Kampus UGM Diresmikan

beritabernas.com – Setelah menunggu dalam jangka waktu yang cukup lama 40 tahun, Gereja Kampus UGM pun kini terwujud. Gereja yang cukup megah dengan nama Gereja St Athanasius Agung di kawasan Kerohanian UGM itu diresmikan oleh Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko dengan Perayaan Ekaristi pada Kamis 22 Februari 2024 pukul 17.00 WIB.

Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko mengaku bahagia karena Gereja Kampus UGM yang megah dan indah seperti mall itu kini terwujud setelah menunggu 40 tahun. “Kita bersuka cita karena dianugerahi gereja yang indah,” kata Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam kotbahnya.

Dikatakan, impian untuk memiliki Gereja Kampus UGM sudah 40 tahun lalu. Ketika jadi imam muda selalu yang dimunculkan adalah diberi tempat untuk pembinaan iman. Ketika Rektor UGM memberi lampau hijau dan ketika sudah peletakan batu pertama selalu ada informasi dari Romo Maradiyo dan para dosen tentang kemajuan pembangunan. “Semua penuh suka cita,” kata Mgr Robertus.

Menurut Mgr Robertus, impian selama 40 tahun itu hari ini terkabul. Ini kebahagiaan kita semua. Senyum penuh suka cita. Seberapa pentingnya kita memiliki gereja? Kok mengharapkan sungguh-sungguh selama 40 tahun.

Dari refleksi yang muncul dari antara dosen adalah eksistensi atau keberadaan kita. Meski kecil tetapi komunitas kita diakui. “Cocok dengan UGM sebagai universitas Pancasila,” kata Mgr Robertus.

Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko dalam Perayaan Ekaristi peresmian Gereja Kampus UGM pada Kamis 22 Februari 2024 pukul 17.00 WIB. Foto: Istimewa

Dikatakan, keberadaan tempat ibadah menempatkan pengakuan terhadap komunitas kita. Kita ada maka kita berbuat sesutu. Merasakan eksistensi di tempat ini. Kita bergerak bersama komunitas lain. Kita memiliki tempat untuk bertemu. Bertemu dengan Tuhan yang kita puji dan pertemuan di antara kita sendiri.

“Memang kita bisa bertemu dengan Tuhan dimana saja. Berdoa tanpa terikat tempat dan waktu. Kita bisa bertemu saat belajar.Tetapi tempat memiliki kepastian. Di tempat inj saya bisa bertemu dengan Tuhan. Keberadaan tabernakel pertanda Tuhan hadir bersama kita. Kita punya tempat bertemu tanpa membedakan bisa dosen, karyawan maupun mahasiswa,” kata Uskup Agung Semarang.

Menurut Uskup, gereja tempat pertemuan yang sangat pasti. Cocok dengan bacaan Injil. Simon di batu karang ini aku akan mendirikan jemaatku. Jemaat itu siapa? Semua yang menggunakan tempat ini untuk berdoa, berkumpulatau berkegiatan atas nama Dia.

Di tempat ini diharapakan terwukud, terbentuk komunitas umat beriman sebagai jemaat dari waktu ke waktu. Gereja diberi sarana, kemungkinan dan kewenangan untuk melayani umat. Akan dirayakan berbagai kegiatan liturgi, ibadat untuk merayakan keselamatan bagi kita. Jadi kalau ditanya apa urgensi gereja ini? Kita bisa bertemu dengan Tuhan setiap waktu, setiap saat khususnya melalui sakramen, ibadat.

Menurut rencana setiap hari akan ada misa harian di Gereja Kampus UGM. Masuk wilayah paroki Kotabaru. “Bahkan bila dimungkinkan misa setiap Minggu, dipersilahkan,” kata Uskup yang disambut tepuk tangan umat yang hadir.

Romo Vikep Maradiyo juga menegaskan akan ada misa harian. “Entah ada Romo atau tidak,” kata Romo Maradiyo yang disambut tawa hadirin.

Uskup mengatakan, gereja ini kita butuhkan sebagai tempat untuk penggembalaan, pembinaan iman. Supaya kawanan domba-domba sungguh-sungguh mengenal gembala utama kita dan mendapatkan mahkota yang dijanjikan yakni keselamatan dan kebahagiaan.

“Ada harapan mahasiswa, karyawan, dosen memiliki militansi iman yang kuat dan mapan tidak mudah diombang-ambingkan. Maka gunakan kesempatan ini untuk penggembalaan. Jangan karena mau cari keuntungan tapi dengan kerendahan hati dan kerelaan hati. Luar biasa untuk mewujudkan gereja ini. Urunan, arisan lain,” kata Uskup dalam misa yang disiarkan secara live streaming itu.

Pada kesempatan itu, Uskup menyerahkan kepada Romo, bapak ibu untuk mengelola sebaik mungkin sehingga kita menjadi kawanan domba yang kompak dan padu serta berkontribusi untuk masyarakat.

Misa Konselebrasi peresmian Gereja Kampus UGM ini dihadiri Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, Vikep Yogyakarta Timur Romo Adrianus Maradiyo Pr, Pastor Paroki St Antonius Kotabaru Romo Mahar SJ dan Pastor Mahasiswa Katolik Yogyakarta Romo Agustinus Daryanto SJ.

Pada kesempatan itu Uskup Agung Semarang juga melantik Pengurus Misa Kampus UGM dan Pengurus Kapel St Athanasius Agung UGM. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *