SIMUTAGA, Karya Inovasi yang Dikembangkan oleh Prof Sarwidi Selama Lebih dari 25 Tahun

beritabernas.com – Alat Simulasi Ketahanan Gempa (SIMUTAGA) merupakan sebuah karya inovasi yang dikembangkan oleh Prof Ir H Sarwidi MSCE PhD IP-U ASEAN Eng, Guru Besar senior bidang Rekayasa Kegempaan/ bangunan tahan gempa UII, selama lebih 25 tahun.

Karya inovasi Prof Sarwidi yang juga anggota SPMKB/UII Peduli ini dipamerkan oleh UII di ajang bergengsi Asia Disaster Management  & Civil Protection Conference & Expo di JI-Expo Kemayoran Jakarta, pada Rabu-Sabtu, 11-14 September 2024.

Menurut Prof Sarwidi, SIMUTAGA merupakan alat guncang sederhana portabel untuk mensimulasikan perbandingan kualitatif kinerja dinamika model skala kecil bangunan yang berkonsep tahan gempa dan bangunan yang tidak tahan gempa saat terguncang gempa.

Konsep alat ini dikembangkan mulai tahun 1998 melalui pengembangan berbagai tipe/seri alat dan seri/ tipe awal sudah digunakan dalam berbagai forum sosialisasi konsep bangunan rumah rakyat tahan gempa (BARRATAGA) yang uji coba pertamanya dilakukan pada saat Pra-Bencana & Pasca-Bencana Gempa Yogyakarta-Jawa Tengah 27 Mei 2006 melalui PAMAN BATAGA (Paguyuban Mandor Bangunan Tahan Gempa), yang berlanjut di berbagai daerah hingga saat ini.

Prof Ir H Sarwidi, MSCE., PhD IP-U. Foto: Dok pribadi

Dalam upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi, maka secara langsung alat SIMUTAGA ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas masyarakat umum maupun masyarakat konstruksi dalam memahami gambaran umum secara mudah tentang pentingnya membangun bangunan tahan gempa di wilayah rawan gempa.

Pemahaman gambaran secara umum tersebut tentu saja akan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya masyarakat memiliki bangunan yang tahan gempa. Selain itu, alat ini secara tidak langsung juga dapat menurunkan aspek kerentanan bangunan karena meningkatnya pemahaman para tenaga konstruksi terlatih dalam menerapkan bangunan tahan gempa.

Alat SIMUTAGA ini dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan dapat diproduksi melalui UMKM maupun industri massal.

“Semoga karya inovasi SIMUTAGA dapat bermanfaat dari segi kemanusiaan melalui penyebaran penggunaan SIMUTAGA dalam upaya  mengurangi risiko bencana gempa sebagai ikhtiar meminimalkan jumlah korban bencana gempa dan kerugian harta benda,” kata Prof Sarwidi dalam rilis yang diterima beritabernas.com dari Humas Rektorat UII, Rabu 11 September 2024.

BACA JUGA:

Terpilihnya SIMUTAGA untuk dipamerkan dalam ajang bergengsi Asia Disaster Management and Civil Protection Conference and Expo (ADEXCO) tersebut karena memenuhi kriteria penilaian karya peserta seleksi pameran antara lain, pertama, sudah memiliki paten/hak cipta; Kedua, sudah memiliki kemitraan dengan industri; ketiga, diperlukan oleh masyarakat Indonesia (sudah/ layak dijual/ marketable; keempat, memiliki TKDN yang tinggi (mudah diproduksi di Indonesia)/ menghindari ketergantungan komponen impor) dan kelima dikembangkan secara menerus dan berkelanjutan.

Event Asia Disaster Management and Civil Protection Conference and Expo (ADEXCO) yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertujuan untuk mewadahi inovasi dan industrialisasi peralatan kebencanaan dan mendukung hilirisasi hasil karya anak bangsa dan mewujudkan platform dalam menanggulangi bencana di Indonesia.

Kegiatan ini juga merupakan wujud dari upaya penanggulangan bencana melalui sinergi 5 unsur penta-helix, yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa. Semula, ada 35 pendaftar pameran dan terpilih 20 besar melalui serangkaian proses seleksi pada bulan Mei 2024. Dari 20 besar diseleksi lagi menjadi atau terpilih 5 besar, termasuk SIMUTAGA.

Karya inovasi UII berupa alat Simulasi Ketahanan Gempa (SIMUTAGA(R) dipamerkan dalam event pameran Asia Disaster Management  & Civil Protection Conference & Expo di JI-Expo Kemayoran Jakarta, Rabu-Sabtu, 11-14 September 2024. Foto: Humas UII

UII sendiri melalui Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana UII (SPMKB/UIIPeduli) semula mengusulkan 2 buah karya inovasi dosen UII, yaitu BARRATAGA & SIMUTAGA, keduanya karya Prof Sarwidi, kepada panitia pameran. Keduanya berhasil lolos sebagai 20 besar karya yang dipamerkan pada 20-1 Mei 2024. Dari 20 besar, seleksi dilakukan lagi hingga memperoleh 5 besar, di antaranya adalah SIMUTAGA, yang dipamerkan pada 11-14 di Jakarta.

Menurut Dr Ir Dwi Handayani ST MSc IP-U, Ketua UIIPeduli, berharap even ini dapat menginspirasi peningkatan karya para inventor lain untuk berjuang secara berkelanjutan dan tumbuh subur di lingkungan UII.  Kegiatan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari peran para aktor pentahelix yang terlibat dalam mencapai tujuan bersama. Dalam produk ini, pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media bersatu padu berkordinasi dan berkomitmen untuk mengembangkannya. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *