SmartFest, Mengajak Generasi Muda Cerdas Mengelola Finansial

beritabernas.com – Mahasiswa penerima KIPK jalur aspirasi MY Esti Wijayati bekerjasama dengan Lembaga Kesejahteraan Mahasiswa (LKM) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta menggelar talkshow “SMARTFEST”, Smart Financial Strategies for Young Leader di Auditorium Driyarkara USD Yogyakarta, Sabtu 28 Januari 2023.

Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY tersebut menghadirkan narasumber dua anak muda yakni CEO Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya, seorang anak muda Indonesia yang sudah menjadi CEO di bawah 33 tahun dan RA Yasinta Sekarwangi Mega, yang di usia belia telah berkiprah di Kemenperindag Republik Indonesia.

Rektor USD Romo Dr Albertus Bagus Laksana SJ mengatakan, saat ini kita memasuki era digitalisasi di berbagai lini. Maka, setiap pribadi, terutama generasi muda dituntut memiliki kecerdasan dalam menata kehidupan yang lebih humanis.

Anggota DPR RI MY Esti Wijayati (kedua dari kiri) dan Rektor USD Romo Dr Albertus Bagus Laksana, SJ (keempat dari kiri) bersama ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY dalam acara SmartFest di auditorium Driyarkara, kampus 2 Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Sabtu (28/1/2023). Foto: AG .Irawan/beritabernas.com

“Ini merupakan era great escape. Orang tidak mengalami langsung jaman perjuangan melawan penjajah. Generasi muda yang hadir ini terlahir di jaman sudah makmur. Beragam menu makanan mampu terbeli. Sehingga rasanya kemiskinan jauh. Kemiskinan turun, kemakmuran tinggi dan harapan hidup tinggi,” terangnya.

Meski begitu, lanjut Romo Bagus, era sekarang menyimpan kekhawatiran yang tinggi pula. “Ada kemakmuran ada pula kematian karena keputusasaan. Orang khawatir tidak bisa bersaing dan takut miskin. Contohnya, ada anak muda di Amerika Serikat (AS) menembaki dan membunuh sesamanya. Sementara di Indonesia muncul sandwich generation, yakni generasi yang memiliki beban ganda, harus menghidupi dirinya dan generasi di atas dan dibawahnya,” kata dia.

Baca juga:

Dalam orasinya Anggota Komisi 8 DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan MY Esti Wijayati mengajak anak muda bisa bekerja untuk menyelenggarakan kehidupan secara lebih terencana dan terukur. “Anak-anak muda harus mau menembus remang-remang masa depan,” terangnya.

Esti memaparkan bangsa Indonesia memiliki banyak anak muda. Guna menyongsong Indonesia emas 2045, setiap anak muda harus bervisi indonesia yang maju. Negara ini harus terus berpatokan pada 4 hal yg tertuang dalam UUD 45, yakni melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia. Memajukan kesejahteraan umum. Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia.

“Boleh kok kita jadi orang kaya, terkenal, gagah. Tapi jangan lupa menjaga kesatuan NKRI. Teruslah menjaga keragaman suku, ras, agama, adat istiadat dan keragaman budaya di Tanah Air tercinta ini. Dalam acara SmartFest ini, anak-anak muda harus mau belajar mengatur keuangannya,” pinta Esti.

CEO Sucor Sekuritas Bernadus Setya Ananda Wijaya saat memberikan materi Investasi Digital dan memberikan motivasi generasi muda dalam berbisnis online di auditotium Kampus 2, USD Yogyakarta, Sabtu (28/1/2023). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Sementara RA Yasinta Sekarwangi Mega mengajak para mahasiswa saat ini harus memiliki kemampuan adaptif di segala situasi. “Ini sangat penting. Kita harus banyak terlibat dalam organisasi. Dalam berorganisasi kita belajar bekerjasama, gotong-royong, mandiri dan bertanggungjawab. Kita harus berdikari sekaligus merdeka secara finansial. Ini hanya kita dapatkan saat aktif berorganisasi,” ungkapnya.

Sedangkan Bernadus Setya Ananda Wijaya menegaskan, jika generasi muda ingin berhasil, perlu menekuni 3M plus D, yakni mindset, methode, money management, ditambah Discipline. Sebagai generasi muda harus memahami detail ekonomi global. Juga melek digital.

“Tantangan generasi muda saat ini, harus mau kerja keras dan kerja cerdas. Jika ingin sukses jadi youtuber, ya belajar pada content creator. Lalu, mulai memiliki financial planning. Cukupkan diri anda dengan yang anda miliki. Jangan memiliki mental ngutang demi ingin seperti orang lain. Sehingga terjebak pinjaman online (pinjol). Dan terakhir, belajar berinvestasi,” kata Bernadus Wijaya. (ag irawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *