beritabernas.com – Mengkopolhukam Mahfud MD mengatakan bahwa Islamphobia hanya dirasakan oleh individu bukan pemerintah. Sementara pemerintah tidak pernah membiarkan hal itu terjadi, terutama yang terbukti melakukan penistaan atau pelecehan terhadap agama dan kepercayaan.
“Itu salahnya. Sy jg blng yg bnyk fobi itu individu. Soal ditindak, Siapa bilang dibiarkan? Kalau tak melanggar hukum spt beda pendapat ttg model hijab ya biar sj. Itu polemik, dua2nya blh berdebat. Tp kalau menista agama spt Kece dan Saifuddin Ibrahim ya ditindak. Anda tak lihat?” kata Mahfud MD dikutip beritabernas.com di akun twitternya.
Hal itu disampaikan Mahfud MD menanggapi cuitan Muhammad Said Didu di akun twitternya yang menyebutkan bahwa Islamphobia memang ada di Indonesia dan sepertinya yang melakukan hal tersebut dibiarkan oleh pemerintah.
Menurut Mahfud MD, sepanjang apa yang dilakukan tidak melanggar hukum dan hanya sebatas beda pendapat seperti model jilbab, penggunaan celana cingkrang ya dibiarkan saja. Karena itu hanya sebatas beda pendapat dan polemik yang tidak melaanggar hukum.
Mahfud MD yang dikutip beritabernas.com di akun twitternya mengatakan, yang dimaksud Islamphobia itu adalah kebencian dan ketakutan pemerintah terhadap Islam maka hal itu sama sekali tidak ada. Buktinya, umat Islam di Indonesia sudah bebas masuk dalam berbagai bidang politik, sosial, budaya dan institusi-institusi dalam Islam.
“Pak Didu, kalau mau komentar bc dulu ya. Anda selalu salah. Sy bilang kalau yg dimaksud Islamophobia itu kebencian dan ketakutan Pemerintah thd Islam maka itu tdk ada. Wong umat Islam di Indonesia sdh bebas msk dlm berbagai lapangan polsosbud dan institusi2 Islam tumbuh pesat,” kata Mahfud MD.
(lip)
There is no ads to display, Please add some