beritabernas.com – Sekolah Tinggi Agama Kristen ( STAK) Marturia Yogyakarta mengadakan Retreat tahun 2024 dengan tema Aku dan Semua Perjalananku. Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Retreat Panti Semedi, Klaten, pada Rabu 22 Mei-Jumat 24 Mei 2024.
Retret tahun 2024 diikuti oleh seluruh akademika STAK Marturia dari angkatan 2021 sampai dengan 2023. Retreat kali ini menghadirkan narasumber Nevi Kurnia Ariant, S.Psi M.Si, Pdt Mike Makahenggang MSi (Pendeta Jemaat GKJ Brayat Kinasih), Pdt Christiana Riyadi S.IP STh (Pendeta Jemaat GKJ Kemadang Gunung Kidul) dan Okti Pertiwi MPd (Dosen STAK Marturia).
Kegiatan retreat dibuka oleh Pdt Mike Makahenggang MSiselaku pimpinan STAK Marturia bidang Kemahasiswaan dengan ibadah pembukaan di Kapel Panti Semedi Klaten.
Pada kesempatakan itu mahasiswa diperkenalkan dengan Retreat Kontemplatif tanpa iringan musik saat ibadah, tanpa suara saat makan bersama. Selama kegiatan berlangsung mahasiswa wajib mengumpulkan gawai yang dimiliki.
Pdt Mike lebih mengenalkan Doa Sadhana dengan doa Holding Cross (kayu salib yang digenggam biasanya digunakan penyandang disabilitas tuna netra untuk berdoa) dengan mengajak mahasiswa mengikuti Doa Kontemplatif mendengar suara alam dalam keheningan untuk melatih kepekaan mendengarkan suara hati nurani dengan mengutamakan kemerdekaan/ kebebasan hati dan kerelaan.
Selain itu, diajarkan dengan cara melatih penyadaran diri melalui pernafasan, pendengaran, perasaan, pengamatan untuk mensyukuri rahmat Tuhan sebagai awal mencapai keheningan.
Kemudian, Pdt Mike Makahenggang MSi menyampaikan materi tentang Belajar dari tokoh Alkitab Yusuf dengan perjalanan hidup yang penuh dinamika. Yusuf mengajarkan bahwa dengan mengalami berbagai kesulitan tantangan, dia tetap memilih untuk setia dan takut akan Tuhan.
Meskipun ditinggalkan oleh saudara-saudaranya, difitnah oleh istri Potifar dan dijebloskan ke dalam penjara, Yusuf terus menunjukkan pribadi yang baik dengan tetap setia kepada Tuhan. Karena kesetiaan dan iman Yusuf, Tuhan memberkati dengan mengangkatnya melalui Firaun untuk menjadi penguasa Mesir. Yusuf kemudian menjadi penolong bagi keluarganya dan seluruh bangsa Israel dalam menghadapi masa kelaparan yang melanda.
Sedangkan Nevi Kurnia Arianti S.Psi MSi dengan materi Siapa Aku, Storu of My Life, Versi Aku mengenali belajar dari stressfull live event (SLE-Pengalaman Tidak Menyenangkan). Pengalaman tidak menyenangkan ibarat bencana yang mengancam atau mengganggu kehidupan kita baik faktor alam (natur) ataupun non alam/ manusia yang bisa berakibat korban jiwa, kerusakan lingkungan, harta dan dampak psikolgis.
Kemudian, materi tentang Siapakah Aku? Memaknai kisah hidup untuk melangkah ke depan menjadi mahasiswa yang sehat mental dimana setiap individu dalam keadaan sejahtera dengan mengenali potensi diri, mampu menghadapi tekanan hidup sehari-hari, produktif, berkontribusi/ bermanfaat untuk komunitas serta mahasiswa mampu melindungi dirinya sendiri.
BACA JUGA:
Dalam materi Siapa Aku, Bagaimana Seksualitasku, Nevi menyampaikan bahwa mahasiswa diperhadapkan dengan situasi dunia sedang berubah dengan pertanyaan “Apakah sudah siap?” Atau malah isi otakmu hanya urusan nafsu “selangkangan”? mengupas secara mendalam kesadaran seksualitas, perilaku seksualitas dan spiritualitas seksualitas.
Sementara Okti Pertiwi MPd yang menyampaikan materi tentang dengan belajar dari tokoh Maria, Ibu Yesus, dimana peran ibu dalam Alkitab memiliki implikasi yang signifikan dalam kehidupan Kristen. Dalam Alkitab, Maria, Ibu Yesus diperlihatkan sebagai figur yang sangat penting dalam mendidik dan mengarahkan menuju Tuhan.
Mahasiswa diajak berefleksi tentang asal usul kehidupan dan sumber dari kehidupan manusia dengan menceritakan kisah “Ibu dalam kehidupan ku”, dimana mahasiswa diarahkan untuk sharing kehidupan pribadi sebagai kesaksian menguatkan antar mahasiswa.
Kegiatan ini sangat menguras emosi mahasiswa karena banyak kisah perjalanan kehidupan yang nampaknya baik-baik saja ternyata di dalamnya banyak lika-liku kehidupan yang tersembunyi.
Perjalananku, ditutup dengan motivasi yang full semangat menyala oleh Pdt Christiana Riyadi S.IP STh. Peserta mahasiswa dalam kelompok besar bersama-sama berefleksi tentang komitmen yang dapat dilakukan ke depan, mendorong mahasiswa untuk tetap hidup mengejar tujuan awal yang telah ditetapkan dengan dorongan positif yang bakal memberikan semangat untuk mencapai visi mahasiswa.
Kegiatan retreat mahasiswa STAK Marturia ditutup dengan ibadah perjamuan kudus dalam kapel Panti Semedi, ibadah perjamuan yang disimbolkan singkong sebagi roti, teh tawar sebagai anggur. Ibadah dilayani oleh Pdt Christiana Riyadi S.IP STh dan Pdt Mike Makahenggang MSi. Mahasiswa diajak menyerahkan sepenuhnya komitmen yang telah dituliskan di depan altar yang dibawa dalam doa sebagai harapan mahasiswa mampu menjalankan komitmen pribadi sebagai bentuk tanggungjawabnya di hadapan Tuhan.
Harapan kegiatan ini, mahasiswa dapat mengembangkan potensi, pembinaan, pemuridan, untuk menumbuhkan spiritualitas, karakter dari kehidupan adalah cara menghadapi tantangan moral dan etika yang semakin kompleks akibat perkembangan teknologi dan globalisasi sehingga mahasiswa dapat berpikir logis, kritis, menarik kesimpulan dari berbagai informasi yang memegang teguh prinsip moral, kejujuran, bersikap objektif, adil, memiliki ide dalam menyelesaikan tugas mata kuliah yang dihadapi.
Selain itu, dapat memotivasi diri bertahan menghadapi kesulitan dan menemukan solusi dari kesulitan yang dihadapi selama perkuliahan. (Okti Pertiwi MPd)
There is no ads to display, Please add some