Surat Gembala Uskup Agung Semarang: Masa Prapaskah untuk Membangun Pertobatan

beritabernas.com – Umat Katolik seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan memasuki masa Prapaskah mulai hari Rabu Abu 5 Maret 2025 hingga Jumat Agung 18 April 2025. Untuk menyambut masa Prapaskah itu, Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko mengeluarkan Surat Gembala Prapaskah 2025.

Dalam Surat Gembala Prapaskah 2025 yang dikeluarkan pada 27 Februari 2025, Uskup Agung Semarang Mgr Robertus Rubiyatmoko, mengingatkan bahwa masa Prapaskah merupakan kesempatan untuk membangun pertobatan sejati dengan olah hidup rohani yang berbuahkan kekudusan.

Karena itu, Uskup Agung Semarang mengajak seluruh umat Katolik untuk memanfaatkan rahmat dan berkat yang disediakan Allah dengan menerima sakramen-sakramen, khususnya Sakramen Ekaristi dan Sakramen Tobat, tekun mengikuti doa dan renungan APP serta melakukan kebaikan dan amal kasih khususnya bagi yang saudara-saudari yang membutuhkan.

Menurut Uskup Agung Semarang, upaya-upaya pertobatan dan kekudusan ini dapat dipadukan dengan pelayanan penerimaan rahmat Indulgensi penuh selama tahun Yubileum 2025. Prasyarat dan pelayanan penerimaan Indulgensi penuh di Gereja dan tempat-tempat ziarah Yubileum sudah diinformasikan melalui “Panduan Praktis Memperoleh Rahmat Indulgensi di Keuskupan Agung Semarang”.

BACA JUGA:

“Dengan menerima Indulgensi, kita mendapatkan anugerah istimewa dalam perziarahan ini, yakni pengampunan dosa dan penghapusan hukuman atas dosa-dosa yang sudah diampuni,” kata Mgr Robertus Rubiyatmoko.

Dikatakan, pertobatan dan rahmat Indulgensi akan membantu kita menjadi peziarah-peziarah pengharapan. Semangat ini menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda-tunda. Kita diundang untuk menumbuhkan pengharapan di tengah masyarakat. Dengan pengharapan, orang-orang mampu bertahan menghadapi tantangan, masyarakat lebih siap menghadapi perubahan, dan dunia dapat bergerak ke arah yang lebih baik.

“Dalam terang iman, pengharapan bukan sekadar optimisme namun suatu kepercayaan bahwa kebaikan masih mungkin terjadi dan Tuhan tetap bekerja dalam kehidupan. Bagi kita, pengharapan menjadi cahaya dan energi yang menuntun kita dalam peziarahan menuju kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus,” kata Uskup Agung Semarang.

Sebagai warga masyarakat, kata Mgr Robertus, kita berharap para pemimpin pemerintahan mampu mewujudkan kepemimpinan yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat, yang transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran, yang menjaga stabilitas politik dan demokrasi yang sehat dan yang mengupayakan pembangunan berkelanjutan dan inklusif.

“Kita berharap para pemimpin pemerintahan tidak hanya memberi janji, tetapi juga bukti nyata dalam kebijakan dan pelayanan yang menyejahterakan dan berkeadilan. Dengan demikian para pemimpin pemerintahan akan mampu mengatasi berbagai kecemasan dan ketidakpastian yang dihadapi oleh masyarakat terutama orang muda,” tambah Uskup.

Uskup Agung Semarang pun mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh umat yang telah andil dalam menumbuhkan pengharapan dalam Gereja dan masyarakat melalui berbagai keterlibatan dan keberpihakan.

“Saya mengajak Panjenengan semua, baik secara personal maupun bersama keluarga dan lingkungan, mendalami tema APP 2025: Bersekutu dalam Doa, Pertobatan dan Pengharapan sambil memasuki masa Prapaskah dengan hati yang terbuka pada bimbingan Tuhan dan dengan sikap tobat yang tulus,” kata Mgr Robertus Rubiyatmoko. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *