Sutanto Divisitasi Tim KST BP4 DIY

beritabernas.com – Drs Sutanto, warga Celep RT.07 Pedukuhan Ceme, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul yang juga Guru MTs Negeri 3 Bantul divisitasi oleh Tim Keluarga Sakinah Teladan (KST) Badan Penasihatan Perkawinan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) DIY.

Visitasi dilakukan dalam rangka penilaian Keluarga Sakinah Teladan pada beberapa aspek, seperti aspek pendidikan, bidang kesehatan baik keluarga maupun dengan lingkungan sekitar, ekonomi keluarga, sosial kemasyarakatan.

“Inilah lima kunci pokok keluarga Sakinah yang seharusnya dipinyai oleh setiap keluarga yang ada di DIY,” kata Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais) Kanwil Kemenag DIY H Jauhar Mustofa, MSI selaku Tim Visitasi dalam Visitasi Keluarga Sakinah Teladan (KST) Badan Penasihatan Perkawinan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) di kediaman Guru MTsN 3 Bantul, Drs Sutanto, Celep RT.07 Pedukuhan Ceme Srigading Sanden, Kamis (15/12/2022).

Tim Visitasi KST dipimpin juri lomba Dr Nur Ahmad Ghojali MA bersama Dra Hj Mariatun Sholikhah (BP4), Drs HR Sudjoko (BP4), Bramma Aji Putra (Humas Kemenag DIY dan BP4) disambut keluarga Sutanto bersama Kepala KUA Sanden Heru Nugroho SHI, Dukuh Ceme Nuri Suharyani, tokoh masyarakat seperti Jamin, M Dimyati, Ngadiyo, Slamet, Agung HP dan tetangga sekeliling rumah.

Keluarga Sutanto dan tokoh masyarakat Ceme bergambar bersama TIM Visitasi KST BP4 DIY, Kamis (15/12/2022). Foto: Istimewa

Jauhar Mustofa menambahkan, kedatangan tim untuk membuktikan apa yang telah ditayangkan melalui video dan bendel profil yang telah dikumpulkan beberapa bulan sebelumnya. Karena tayangan maupun bendel profil bisa saja ada yang direkayasa, namun dengan datang langsung di kediaman masing-masing kandidat pasangan akan bisa menggali informasi dan memperoleh data lebih akurat.

Setelah sambutan ada sesi wawancara dari semua tim kepada Sutanto selaku kepala keluarga, Sri Mulyani (istri) dan kedua putra mereka, Hanif Khoirul Salam dan Hisyam Taqiyussalam. Informasi yang digali cukup mendetail terutama hal-hal yang tak ada di dalam bendel berkas, mulai ibadah sehari-hari, peran dalam bidang sosial di masyarakat, kiprah di organisasi keagamaan, termasuk keharmonisan jalinan keluarga antar pasangan maupun terhadap anak.

Sutanto tidak mengira dalam visitasi sangat mendetail, karena menurut informasi sebelumnya kehadiran tim tidak lama namun ternyata hal yang digali benar-benar komplit.

“Sesuai isian biodata yang mesti menuliskan nama tetangga sekeliling rumah, maka mereka saya undang jika memang dibutuhkan untuk diwawancarai. Termasuk Kepala KUA Sanden, Ketua Takmir Masjid dan Dukuh Ceme. Saya mengantisipasi jika memang akan dikroscek kiprah saya di masyarakat, semua unsur saya hadirkan dalam visitasi ini,” imbuh Sutanto.

Untuk mendukung presentasi singkatnya, bukti prestasi baik berupa trofi, piagam semua dipajang. Termasuk 15 karya buku solo dan 68 buku antologi, koran cetak yang memuat berita tentang dirinya, majalah yang memuat karya yang dia kirim.

Di sela-sela acara tak lupa Sutanto memperdengarkan karya lagu yang dibuatnya menjelang pernikahannya 20 Desember 1992, berjudul Prasetyaku. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *