beritabernas.com – UII menambah tiga program studi (prodi) baru, masing-masing 2 Program Magister (S2) dan 1 Program Doktor (S3). Dua program S2 yakni Magister Statistika Fakultas MIPA dan Magister Elektro Fakultas Teknologi Industri serta 1 program Doktor yakni Rekayasa Industri, Fakultas Teknologi Industri.
Pembukaan tiga program studi baru di lingkungan UII tersebut dilakukan setelah mendapatkan SK dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Penyerahan SK Mendikbud Ristek untuk ketiga program studi baru di UII tersebut dilakukan oleh Kepala LLDikti DIY Prof drh Aris Junaidi PhD dan diterima oleh Ketua Yayasan Badan Wakaf UII Suwarsono MA untuk kemudian diserahkan kepada Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD di Ruang Teatrikal Gedung Kuliah Umum Dr Sardjito Kampus Terpadu UII, Rabu 5 April 2023 siang.
Menurut Rektor UII Prof Fathul Wahid, proses pengajuan izin membuka prodi tersebut sudah agak lama dan dilakukan beberapa ronde atau tahap. Setelah dilengkapi dan dilakukan visitasi lapangan, SK ketiga prodi tersebut baru bisa dikeluarkan.
Dengan penambahan 3 prodi baru tersebut, menurut Prof Fathul Wahid, kini UII memiliki 56 prodi terdiri dari 26 program sarjana (S1), satu diploma tiga (D3), 3 Program Sarjana Terapan, 3 Program Profesi, 17 Program Magister (S2) dan 6 program Doktor (S3).
Rektor UII mengaku yakin program studi baru tersebut akan mendapatkan respon bagus karena program serupa di PTN belum banyak. “Kami berharap bisa membantu pemerintah menambah pilihan bagi mereka yang ingin melanjutkan ke magister. Salah satu yang sulit adalah menyepakati fokus penciri dan keunikan dari prodi ini apa. Hal ini menyangkut banyak hal mulai dari akumulasi kecakapan internal, tuntutan perubahan. Eksternal dan internal kita gabungkan sehingga muncul keunikan,” kata Rektor UII.
Sementara Kepala LLDikti DIY Prof Aris Junaidi mengatakan, program studi baru yang dibuka di UII memiliki kekhususan. Ketiga program studi baru tersebut sangat menarik. Misalnya, Program Doktor Rekayasa Industri dengan kekhususan problem based kaitkan kurikulum dengan tantangan peradaban, revolusi industri 4.0.
“Ini menjadi prodi yang menarik. Prodi S3 ini masih langka. Terbukti SK baru diberikan sekarang saja sudah ada 7 orang yang melamar. LLDikti mendukung jika ada prodi yang dibuka yang bisa menghadapi tantangan peradaban. Karena itu, kami memberi rekomendasi sehingga dalam waktu dekat bisa lolos mendapat izin. Selama dokumen lengkap, kita lihat sarpras, kualifikasi dosen sehingga mungkin hanya dalam hitungan bulan bisa diapprove,” kata Prof Aris Junaidi. (lip)
There is no ads to display, Please add some