Umat Katolik di Yogyakarta Merayakan Paskah dengan Penuh Sukacita

beritabernas.com – Umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Yogyakarta, merayakan Paskah atau Hari Kebangkitan Tuhan Yesus, Minggu 9 April 2023, dengan penuh sukacita dan kegembiraan. Mereka merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus setelah wafat pada hari Jumat Agung.

Petugas pembawa persembahan dari Lingkungan Ratu Rosari. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Di Gereja Katolik Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman maupun di Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, misa perayaan Paskah diadakan pada Sabtu sore hingga malam dan Minggu pagi.

Romo Albertus Hartono SJ yang memimpin misa kedua malam Paskah di Gereja Santo Petrus dan Paulus Babadan mengatakan, perayaan Paskah merupakan perayaan sukacita, perayaan kemenangan karena Yesus bangkit setelah menderita sengsara hingga wafat di kayu salib.

Petugas tatalaksana Lingkungan Santa Maria Ratu Rosari foto bersama usai menjalankan tugas di Gereja Katolik Babadan, Sabtu 8 April 2023 malam. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Kebangkitan Yesus Kristus yang diperingati pada hari raya Paskah sebagai tanda Yesus telah melaksankan karya penebusan atas dosa-dosa manusia.

Sementara Nana Je, Ketua ASYB, memaknai kebangkitan Tuhan Yesus sebagi upaya mengingatkan umat manusia untuk terus memperbaiki dan mengubah diri dari kemalasan menjadi ketekunan, kerakusan menjadi kesederhanaan, nafsu menjadi kemurnian, amarah menjadi kesabaran, ketamakan menjadi kasih, kemurahan hati, kesombongan menjadi kerendahan hati, iri hati, kecemburuan menjadi kebaikan dan  ketulusan hati.

Petugas koor dari Lingkungan Michael Seturan foto bersama usai melaksanakan tugas pada misa pertama di Gereja Babarsari, Sabtu 8 April 2023. Foto: Istimewa

“Selamat Paskah 2023 semoga semua mahluk berbahagia. Salam ASYB,” ucap Nana Je.

Krisna, pengurus KGN DPC Sleman, mengatakan, perayaan Paskah menjadi bahan refleksi diri umat Kristiani untuk membuka mata bathin dan hati agar lebih mampu menjadikan kita manusia yang utuh. Dalam arti menjalani kehidupan horisontal (dengan sesama) kita dengan benar sebagai pertanggungawaban hubungan vertikal dengan Sang Pencipta semesta.

“Maknailah setiap perayaan hari besar keagamaan yang kita rayakan untuk kita belajar menjadi manusia yang penuh dengan cinta kasih, Salam NKRI,” kata Krisna. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *