beritabernas.com – Unicimi Menulis-sebuah komunitas mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesia (Unicimi) yang giat belajar menulis-menggelar webinar ketiga pada Sabtu 9 November 2024. Webinar yang diadakan secara daring melalui zoom dengan tema Strategi Pemberdayaan Masyarakat untuk Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Desa ini menghadirkan Dr Gregorius Sahdan S.IP MA, Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD APMD Yogyakarta, sebagai pembicara utama.
Rektor Unicimi Hari Kurniawan SE MM ketika membuka webinar mengapresiasi partisipasi para peserta dalam webinar tersebut. Ia pun menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud komitmen kampus dalam mengedukasi masyarakat mengenai pemberdayaan desa untuk menurunkan tingkat kemiskinan.
Sementara Ketua Panitia Webinar Sesa Malinda mengucapkan terima kasih kepada semua peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan ikut dalam webinar tersebut. Ia berharap ilmu yang diperoleh dari webinar ini dapat diterapkan oleh mahasiswa saat mereka kembali ke desa masing-masing.
Dr Gregorius Sahdan selaku narasumber utama membahas beragam tantangan dan masalah struktural yang menghambat pemberdayaan masyarakat desa. Ia menyoroti bahwa dana desa seringkali belum sepenuhnya digunakan untuk mendukung pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan urusan sosial kemasyarakatan.
Menurut Dr Gregorius, upaya pemerintah dalam menciptakan program pemberdayaan desa sering kali minim perencanaan yang matang dan tidak efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menyebut banyak program hanya sekadar memenuhi target administratif, tanpa memperhatikan kebutuhan dan keberhasilan nyata di lapangan.
Dr Gregorius menyoroti banyak masyarakat desa saat ini terjebak dalam ketergantungan terhadap bantuan sosial dan Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang justru melemahkan kemandirian mereka. Menurutnya, ketergantungan ini perlu diatasi dengan pendekatan pemberdayaan yang lebih holistik agar masyarakat mampu mengembangkan ekonomi desa secara mandiri tanpa harus selalu mengandalkan bantuan pemerintah.
Ia juga menyinggung isu eksploitasi sumber daya alam desa oleh pemerintah dan investor yang sering mengabaikan hak-hak adat dan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan bahwa desa sering kali dijadikan kantong kemiskinan dan menjadi objek eksploitasi sumber daya manusia dan alam yang besar-besaran, sementara keuntungan dari eksploitasi tersebut lebih banyak dinikmati oleh segelintir elit dan investor.
Lebih buruknya lagi, ia mengeritik praktik korupsi di tingkat pemerintah daerah (Pemkab dan Pemkot), di mana banyak anggaran pembangunan yang seharusnya dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat justru hilang atau diselewengkan, membuat masyarakat desa semakin rentan.
BACA JUGA:
- Universitas Cendekia Mitra Indonesia Mengadakan Pelatihan Jurnalistik Dasar
- Pemberitaan Media Harus Berdasarkan Prinsip-prinsip Etika Jurnalistik
- Kualitas Karya Jurnalistik Kunci untuk Menangkal Ujaran Kebencian dan Kabar Bohong
Prioritas pemerintah yang berfokus pada kepentingan oligarki dan investasi, baik domestik maupun asing, menurut Dr Gregorius, sering kali membuat masyarakat desa terabaikan. Kebijakan pemerintah cenderung melayani kepentingan kapitalisme global dan investasi besar, tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat yang tinggal di desa-desa. Hal ini semakin memperparah kondisi masyarakat desa yang telah lama hidup dalam kesulitan, sementara kekayaan alam mereka diambil untuk kepentingan ekonomi elit.
Sebagai solusi, ia menawarkan pendekatan pemberdayaan melalui keterlibatan banyak pihak dengan tiga komponen utama yakni reforma dari pemerintah untuk pemberdayaan yang mendukung kemandirian desa; transformasi dari perguruan tinggi, NGO dan sektor swasta yang berkontribusi secara langsung; serta ruputra, gerakan masyarakat desa yang menginisiasi perubahan dari bawah.
Ia menekankan bahwa keberhasilan pemberdayaan harus mencakup lima elemen penting, yaitu pemberian pengetahuan, kekuasaan, keterampilan, jaringan dan modal, agar masyarakat desa memiliki kemampuan untuk mandiri dan menciptakan kesejahteraan di komunitas mereka sendiri.
Webinar yang dipandu oleh Hairunnisa Regita Putri dan Desy Ashari ini dihadiri oleh Dosen Unicimi Ben Senang Galus SH, mahasiswa dan peserta umum. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif antara peserta dan Dr Gregorius, yang kemudian menutup diskusi dengan harapan agar acara ini dapat memberikan pemahaman baru tentang pentingnya pemberdayaan masyarakat desa sebagai upaya nyata untuk mengentaskan kemiskinan di desa-desa seluruh Indonesia. (Rahma Hairunnisa Regita Putri, Mahasiswa Universitas Cendekia Mitra Indonesia)
There is no ads to display, Please add some