beritabernas.com – Sekitar 300 umat Kristiani mengikuti ibadat oikumene atau ibadat bersama di Jogja Vilage Resort Karangkepuh, Pandowoharjo, Sleman, Senin 27 Januari 2025.
Ibadat oikumene yang merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka Pekan Doa se-Dunia 2025 diikuti umat Kristiani di wilayah Kalurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman yang meliputi Gereja Paroki Santo Yohanes Paulus II Brayut, Pandowoharjo, Gereja Kristen Jawa (GKJ) Medari Wilayah 4- Mancasan, Pandowoharjo dan Gereja Kerasulan Baru Indonesia.
BACA JUGA:
- Umat Kristiani di Yogyakarta Sangat Antusias Mengikuti Ibadah Oikumene
- Kevikepan Yogyakarta Timur Bersama BKSADK Gelar Ibadah Oikumene 2025 untuk Persatuan Umat Kristiani
Umat Kristiani yang hadir dalam ibadat ini antusias mengikuti jalanya perayaan dengan ema besar Pekan Doa se-Dunia 2025 yakni Percayakah Engkau Dengan Hal Ini?( Yoh 11:17-27).
Evangelis Distrik Romulus Dwijo Maruto SE dari Gereja Kerasulan Baru Indonesia dalam kotbahnya mengatakan bahwa kita semua mengaku dan percaya Yesus Kristus adalah Tuhan yang menyertai setiap perjalanan hidup bukan hanya sebagai pengetahuan. Ketika itu orang-orang Kristen bergumul dengan pertanyaan iman, kebingungan dan kesulitan.
Menyadari situasi seperti ini bahwa manusia akan mengalami kebimbangan maka jemaat gereja pada saat Konsili Nicea (325) membuat konsensus bersama maka muncullah pernyataan iman dalam kata-kata yang dirumuskan sebagai ’Syahadat Nicea’ untuk diajarkan terus dan berulang-ulang, sehingga generasi yang akan datang akan mengingat kehadiran Allah dalam hidupnya.

“Sebagai komunitas Kristen yang berkumpul, hari ini kita datang bersama dari budaya dan pengakuan yang berbeda untuk merayakan iman dalam ibadat bersama. Kita semua disatukan dengan iman dalam Yesus Kristus, dalam kasih suka cita dan damai sejahtera baik secara pribadi dan dalam komunitas. Dalam totalitas selalu mendengarkan dan membaca firman adalah sarana untuk merasakan kehadiranNya,” kata Romulus Dwijo Maruto.
Sementara Romo Benedicktus Hanjar Krisnawan Pr, Pastor Paroki Santo Yohanes Paulus II-Brayut, mengatakan, sebagai umat Kristiani perjumpaan kali ini semakin mempererat persaudaraan dalam paguyuban umat beriman.
Sedangkan Pendeta Eko Iswanto SSi M.Fil dari Gereja Kristen Jawa-Medari, menyampaikan bahwa sebagai murid-murid Yesus Kristus dalam memelihara persaudaraan sejati membutuhkan kerelaan hati dan kerendahan hati dengan percaya kepadaNya sebagai jalan kebenaran, kebangkitan dan hidup oleh karena kasih dan pengorbananNya yang menyelamatkan kita.

“Biarkan perbedaan dan keunikan di antara kita menjadi kekayaan yang dipersembahkan dalam misteri penyelamatanNya,” kata Pdt Eko.
Ketua DPRD Kabupaten Sleman Y Gustan Ganda ST yang hadir dalam kesempatan itu mengaku selalu bersyukur atas rahmat Tuhan sehingga bisa bersama dalam kesempatan Ibadah Oikumene kali ini.
Ia mengatakan bahwa negara harus hadir untuk dapat merasakan kebersamaan dengan mendengarkan aspirasi warga dan menyelesaikan permasalahan, sebagai wujud tanggung jawab dan keberpihakan atas aspirasi yang telah dipercayakan padanya.
“Kegiatan kali ini sungguh menggembirakan, sebagai bukti bahwa Sleman sebagai rumah bersama, milik bersama tanpa memandang perbedaan, semua memiliki kesempatan yang sama,” kata Gustan Ganda.
Ibadat diakhiri dengan melepaskan burung merpati putih sebagai tanda persahabatan untuk perdamaian dunia. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some