beritabernas.com – Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD meminta para lulusan baru UII agar ketika memasuki dunia kerja selalu mempertahankan semangat untuk belajar dan berkembang. Sebab dunia terus berubah sehingga para lulusan harus siap untuk beradaptasi dan terus meningkatkan kemampuan. Jangan pernah berhenti bertanya, mengejar pengetahuan baru dan menjelajahi peluang baru.
Selain itu, jadilah pribadi yang memiliki integritas tinggi dan memegang erat nilai-nilai abadi. Dunia tidak hanya butuh profesional yang kompeten, tetapi juga individu yang jujur, penuh empati dan bertanggung jawab.
“Saudara memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif dalam masyarakat. Semua itu dimulai dari diri saudara sendiri,” kata Rektor UII Prof Fathul Wisuda dalam acara wisuda lulusan baru UII di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Sabtu 30 September 2023.
Dalam wisuda periode pertama tahun akademik 2023/2024, sebanyak 1.327 lulusan yang diwisuda dalam dua tahap, yakni pada hari Sabtu dan Minggu di tempat yang sama. Dari 1.327 lulusan baru yang diwisuda tersebut, terdiri dari 5 doktor, 110 magister, 1.194 sarjana dan 18 ahli madia. Hingga saat ini UII telah menghasilkan lebih dari 120.000 lulusan yang sudah berkarya dalam beragam peran di berbagai belahan dunia, baik di Indonesia maupun mancanegara.
Rektor UII Prof Fathul Wahid berharap kepada para lulusan baru agar jadilah pribadi yang memiliki integritas tinggi dan memegang erat nilai-nilai abadi. Karena dunia tidak hanya butuh profesional yang kompeten, tetapi juga individu yang jujur, penuh empati dan bertanggung jawab.
BACA JUGA:
- Prodi Profesi Apoteker, Fakultas MIPA UII Tambah 91 Apoteker Baru
- BPM UII dan Direktorat Belmawa Dikti Gelar Bimtek Kurikulum OBE dan SPMI Berorientasi Internasional
Dikatakan, saat berdiri di ambang perubahan besar, ada satu kata kunci yang ingin disampaikan kepada para wisudawan adalah berpikir ulang. Berpikir ulang adalah seni merenungkan kembali jalan yang sudah ditempuh, menelaah pengalaman yang telah dihayati, dan menggali makna dalam setiap langkah. Inilah momen bagi Saudara untuk merenungkan tujuan, nilai-nilai yang diyakinidan arah yang inginĀ ditempuh.
Dalam dunia yang terus berubah, menurut Prof Fathul Wahid, berpikir ulang adalah peta navigasi untuk menemukan jalan di tengah kompleksitas. Hal ini memerlukan kemampuan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, untuk mencari solusi yang lebih baik, dan untuk terus belajar serta bertumbuh.
Ikhtiar ini juga melibatkan pembebasan dari pola pikir yang telah mapan serta eksplorasi ide, solusi, dan kemungkinan baru. Di sini, diperlukan inovasi, pikiran terbuka, pengambilan risiko, adaptasi, ketangguhan, dan penerimaan terhadap kegagalan.
Berpikir ulang juga merupakan panggilan untuk merenungkan dampak dari tindakan kita. Apakah kita telah memberikan kontribusi positif kepada masyarakat? Apakah kita telah memanfaatkan potensi kita sebaik mungkin? Pertanyaan-pertanyaan ini mengingatkan kita untuk tidak hanya menjalani hidup, tetapi juga untuk memberikan arti dalam hidup.
Berpikir ulang tentu bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menjadi bukti kebijaksanaan. Itu adalah tindakan dari mereka yang berani menghadapi diri sendiri dengan jujur. Ketika berpikir ulang, kita memberikan diri sendiri, kesempatan untuk berkembang dan menjadi versi yang lebih baik dari diri kita. Berpikir ulang adalah manifestasi dari keingintahuan yang kuat, sensitivitas terhadap perubahan, dan kemauan untuk terus tumbuh. (lip)
There is no ads to display, Please add some