beritabernas.com – Relawan Buruh Sahabat Ganjar Pranowo, Capres 2024 dari PDI Perjuangan, menggelar pentas seni pertunjukan ketoprak tobong di 4 lokasi sekaligus di berbagai tempat di DIY. Pentas seni ini diadakan dalam rangka menyambut pesta demokrasi 2024 sekaligus kampanye Pemilu 2024 yang damai.
Menurut Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Ganjar Andi Gani Nena Wea, kelompok ketoprak yang tampil adalah Ketoprak Tobong Suryo Bawono yang digawangi sutradara terkemuka Nano Asmorodono. Pentas perdana Ketoprak Tobong Suryo Bawono digelar di lapangan Panjatan Kulonprogo, Minggu 15 Oktober 2023.
Kemudian disusul di lapangan Trihanggo Gamping Sleman,Minggu 22 Oktober 2023, lalu pada Minggu 5 November 2023 di Cemplung Kidul Tamantirto Kasihan Bantul dan pentas pungkasan Minggu 12 November 2023 di lapangan Tamanmartani Kalasan Sleman.
“Semuanya digelar pada malam hari pukul 20.00 gratis tanpa dipungut biaya,” kata Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Ganjar Andi Gani Nena Wea dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Minggu 15 Oktober 2023.
Menurut Andi Gani Nena Wea, pementasan seni pertunjukan ketoprak tobong ini selain untuk memberi hiburan bagi masyarakat di pedesaan juga sebagai ajang silaturahmi sesama warga masyarakat. Pesta demokrasi Pemilu 2024 tidak perlu disikapi dengan penuh ketegangan yang memicu terjadinya konflik, tapi direspon dengan penuh sukacita dilandasi hati dan pikiran yang jernih penuh tanggung jawab, dilandasi nilai-nilai Pancasila dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika.
“Pesta demokrasi jangan diwarnai dengan adu pukul, marilah kita saling merangkul, saling hormat menghormati satu dengan yang lain meski berbeda partai politik atau calon kandidat presiden. Kita satu banga, satu tanah air, marilah berlomba-lomba berbuat baik untuk bangsa yang kita cintai ini. Semoga sajian pentas ketoprak yang dipersembahkan Relawan Buruh Sahabat Ganjar ini tidak saja menghibur tapi juga memupuk kebersamaan kita semua,” tegas Andi Gani Nena Wea yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ini.
Andi Gani Nena Wea mengaku pihaknya punya tanggungjawab moral untuk turut mengawal dan mensukseskan pencalonan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Sebab, sosok Ganjar Pranowo punya rekam jejak yang bagus, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, cekatan dalam bekerja dan dinilai paling releated untuk melanjutkan pondasi pembangunan yang telah diletakkan presiden Joko Widodo.
“Selain itu yang terpenting Mas Ganjar Pranowo di mata kami aktivis buruh adalah pemimpin yang supel, akomodatif dan memiliki komitmen tinggi untuk peningkatan kesejahteraan kaum buruh. Mas Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jawa Tengah punya banyak kebijakan yang menguntungkan eksistensi kaum buruh. Kami berharap Mas Ganjar Pranowo sekiranya terpilih menjadi Presiden RI 2024-2029 dapat semakin meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan kaum buruh maupun masyarakat marjinal pada umumnya,” harap Andi Gani Nena Wea yang juga menjabat Vice President of ASEAN Trade Union Council( ATUC).
Sementara Pimpinan Produksi Pentas Ketoprak Tobong Suryo Bawono Widihasto Wasana Putra mengatakan, pementasan ketoprak melibatkan sejumlah seniman dan seniwati terkemuka yakni Marwoto Kawer, Yati Pesek, Dalijo, Yu Beruk, Rini Wudiastuti, Hargi Sundari, Santoso, Mijanto. Mereka adalah para pemain yang sudah puluhan tahun malang melintang dalam panggung seni pertunjukan ketoprak.
“Tak hanya itu, kami juga melibatkan peran serta para pemain muda berbakat seperti Yanti Lemoe, Rika Anggita, Bambang KSR Ponang Merdugandang dan lainnya. Mereka adalah generasi berikut yang diharapkan ikut meneruskan jejak seniornya untuk terus menghidupkan kwgairahan pementasan ketoprak tobong,” terang Widihasto.
BACA JUGA:
Lakon yang diangkat dalam pementasan ini ada dua yakni Koalisi Prabangkara dan Pulung Gusur naskah karya Nano Asmorodono. Lakon Koalisi Prabangkara mengisahkan situasi negeri Nusa Bantolo dibawahSinuwun Prabu Yudhowijoyo yang tengah dihadapkan pada pewarisan tahta kerajaan dari dua putranya yakni Pangeran Prabangkoro dan Pangeran Handoko Prastowo. Keduanya pun bersaing dan bertarung menperebutkan tahta kerajaan.
Sementara lakon “Pulung Gusur” adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata. Tersebutlah seorang abdi kerajaan Medang Kamulyan yang tempat tinggalnya berulangkali terkena penggusuran. Awalnya mengindung di kompleks kediaman kerabat kerajaan, kena gusur. Menempati rumah petinggi kerajaan, kena gusur juga. Kisah berlanjut setelah bisa membangun pesanggrahan sendiri di pinggiran Kuthoraja, tetap kena gusur juga karena kerajaan hendak membangun akses jalan ke mancanegara.
Widihasto mengajak masyarakat luas untuk hadir menyaksikan pementasan ketoprak tobong yang bakal digelar di empat tempat di DIY yang terbuka dan gratis untuk umum. Masyarakat bisa menyaksikannya di lapangan Panjatan Kulonprogo (15/10), lapangan Trihanggo Gamping Sleman (22/10), Cemplung Kidul Tamantirto Kasihan Bantul (5/11) dan Tamanmartani Kalasan Sleman (12/11). Pentas dimulai pukul 20.00 WB sampai selesai. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some