beritabernas.com – Pemuda Katolik akan menggalar Rapat Piminan Nasional (Rapimnas) II di Ballroom Aimas Hotel & Convention Centre, Distrik Aimas, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya pada 4-7 Juli 2024.
Rapimnas Pemuda Katolik yang kedua ini mengangkat tema Partisipasi dan Kontribusi Nyata Kader Pemuda Katolik Menyongsong Indonesia Emas 2045.
Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Stefanus Gusma mengatakan, setelah Pemilu 2024 puluhan kader yang berkompetisi dalam kontestasi politik 2024 terpilih sebagai wakil rakyat. Karena itu, pada Rapimnas II Pengurus Pusat Pemuda Katolik kembali mengajak keterlibatan aktif kader dalam mengaktivasi jejaring dengan partai politik dan berharap para kader mengambi peran penting dalam rangka menyampaikan gagasan pada Pilkada Serentak 2024.
Sebagai tindak lanjut keterlibatan kader di Pilkada 2024, Pemuda Katolik akan membentuk Desk Orkestrasi Pilkada untuk menjembatani komunikasi dan merumuskan gerak organisasi dalam menyikapi Pilkada serentak nanti.
“Desk ini bertujuan untuk mengaktivasi jejaring dengan partai politik dan meminta kepada para kader di daerah untuk ambil peran penting dalam rangka menyampaikan ide gagasan yang diusung Pemuda Katolik,” ujar Gusma.
BACA JUGA:
- Pemuda Katolik Dukung Satgas Pemerintah Berantas Judi Online
- Pemuda Katolik Menyoroti RUU Penyiaran yang Tidak Partisipatif Bahkan Destruktif
Selain isu Pilkada, pada Rapimnas ini akan ada evaluasi dan monitoring program kemitraan strategis nasional Pemuda Katolik dengan kementerian dan sejumlah instansi. Misalnya mengevaluasi program nasional seperti BKKBN, BP2MI, GoTo, Kominfo dan evaluasi beberapa produk internal Pemuda Katolik seperti Bank Sampah Digital, Petra Natural, Desa Terhubung, Katalis Institut, RKBH, Pertashop, Petra Preneurship, dan Caleg Kid.
Program-program ini adalah program kolaborasi konkret yang langsung dan dirasakan masyarakat secara langsung. “Dalam kerja sama dengan BKKBN, Pemuda Katolik akan membentuk pusat informasi konseling remaja di 38 keuskupan. Sementara kerja sama dengan BP2MI, Pemuda Katolik akan mempertajam kolaborasi soal peran Pemuda Katolik dalam perang memberantas agen sindikat mafia human traficking,” ujar Gusma.
Program selanjutnya, Pemuda Katolik akan kembali menawarkan ide dan gagasan pembangunan daerah salah satunya lewat aplikasi Desa Terhubung milik Pemuda Katolik yang sudah direkomendasi Kominfo dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. “Aplikasi DesaTerhubung ini bisa menunjang program keberlanjutan pemerintahan Prabowo-Gibran yaitu makan bergizi gratis sebagai lanjutan program Presiden Jokowi,” kata Gusma.
Pada Rapimnas ini juga Pemuda Katolik juga akan berbicara soal kehadiran Paus Fransiskus. Pemuda Katolik melihat kehadiran Paus Fransiskus adalah agenda penting untuk membuka kembali misi diplomatik Indonesia – Vatikan. Maka kunjungan ini adalah kesempatan bagi seluruh warga negara untuk merayakan pluralisme agama, dialog kemanusiaan antar semua agama.
“Kehadiran Paus di Indonesia tidak hanya menjadi isu ekslusif Katolik semata tetapi pandangan Paus terkait kemanusiaan, lingkungan hidup bisa dihidupi oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata Gusma. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some