Pemilih Pemula Kota Yogyakarta Diajak untuk Mengenal Calon Walikota

beritabernas.com – Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) DIY menggagas pertemuan para tokoh yang dikabarkan maju dalam Pilkada Serentak 27 November 2024 Kota Yogyakarta. Para tokoh tersebut dihadirkan untuk dikenalkan kepada para pemilih muda dan pemilih pemula.

Hal ini dilakukan agar Pilkada Serentak 2024 yang juga digelar di Kota Yogyakarta berjalan sukses dan menghasilkan pemimpin yang diinginkan kaum muda.

Pertemuan diisi dengan diskusi berbasis literasi Menyikapi Dinamika Pilkada 2024, Menuju Pemerintahan Berkualitas dan Inklusif yang digelar di Mergangsan, Kota Yogyakarta, pada Senin 22 Juli 2024. Diskusi ini juga merupakan kolaborasi dengan Nyala Litera Indonesia.

Ketua Nyala Literasi Indonesia Ardha Kusuma dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Senin 29 Juli 2024, mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya mengundang anggota DPD RI Afnan Hadikusumo, mantan Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Krisma Eka Putra, Politikus Partai Nasdem Sri Widya Supeno dan dosen sekaligus pengusaha Ariyanto.

“Mereka adalah nama-nama yang selama disanterkan bakal maju dalam gelaran Pilkada nanti. Melalui pertemuan ini, kami pemilih dan calon yang akan dipilih bisa menambah wawasan mengenai dinamika politik Kota Yogyakarta,” kata Ardha.

Sejumlah aktivis melakukan deklrasi bakal calon Walikota Yogyakarta. Foto: Istimewa

Di ajang ini, pemilih muda bisa melihat langsung sosok-sosok yang ingin membangun Kota Yogyakarta dan kepada para tokoh yang hadir bisa memang memastikan maju atau tidak dalam Pilkada2024 Kota Yogyakarta. “Acara ini memberi gambaran bagaimana berkampanye berkualitas dan berintegritas,” kata Ardha.

Kehadiran para tokoh yang hendak maju di Pilkada Kota Yogyakarta, langsung memberi pemikiran, gambaran dari calon pemimpin sehingga tidak termakan politik uang. “Kami menginginkan forum ini terus berlanjut sebagai bentuk pendidikan politik, baik dari kalangan pemilih muda, tetapi juga kandidat dan parpol agar proses Pilkada berjalan lancar,” katanya.

Pembicara utama Titok Hariyanto melihat kehadiran pemimpin dalam menyelesaikan berbagai persoalan sehari-hari warga Kota Yogyakarta sangat penting. “Persoalan sehari-hari warga ini harus diangkat ke panggung yang lebih tinggi. Selama ini pendekatan pembangunan berbasis konsultasi bukan dari pendekatan kekeluargaan sehingga kadang miskin kedaulatan,” kata Titok Hariyanto.

BACA JUGA:

Saat diberi kesempatan, Afnan mengungkapkan, permasalahan di Kota Yogyakarta meliputi banyak hal. “Tapi kami pelayan masyarakat bukan kepala daerah, yang penting gagasan hanya 10 persen yang 90 persen aspirasi masyarakat. Sehingga kita harus bergerak membuat program bersama dengan masyarakat,” ucapnya.

Heroe Poerwadi menyebut pergerakan warga Kota Yogyakarta begitu dinamis dimana 400 ribu warga beraktivitas malam hari dan di siang menjadi 1,2 juta karena predikat pusat ekonomi.

“Kota Yogyakarta ini untuk semua. Kami ingin siapa pun yang datang menjadi sumber untuk kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta. Jangan sampai masyarakat tidak bisa mendapat kue yang begitu besar sehingga penguatan untuk warga Kota Yogyakarta sangat penting dimana kebijakan afirmasi seperti pemberdayaan perempuan, difabel, anak dan sebagainya harus diprioritaskan,” kata Heroe Poerwadi. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *