Arus Modal Asing Keluar Masuk Merupakan Bagian dari Dinamika Pasar Keuangan Global

beritabernas.com – Arus modal asing, baik masuk atau keluar, merupakan bagian dari dinamika pasar keuangan global. Yang pasti fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat. Hal ini didukung oleh konsumsi domestik yang solid, stabilitas sektor keuangan dan kebijakan yang proaktif dari pemerintah maupun regulator.

Demikian disampaikan Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan, Derivatif dan Bursa Karbon OJK (KE PMDK), dalam jawaban tertulis atas pertanyaan wartawan dalam jumpa pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan Pebruari 2025 bidang Pengawasan Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon.

BACA JUGA:

Penjelasan Inarno Dajajadi ini untuk menjawab pertanyaan tertulis seorang wartawan yang menyebutkan bahwa beberapa Iindeks harga saham gabungan atau IHSG di lantai PT Bursa Efek Indonesia terus menunjukkan tren pelemahan. Sejak peresmian Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada Senin 24 Pebruari 2025, IHSG tercatat melemah hampir 5%.

“Apakah ada kekhawatiran aliran modal asing yang keluar dari Indonesia akan terus berlanjut?” tanya wartawan itu.

Dewan Komisioner Bulanan OJK gelar jumpa pers secara daring,Selasa 4 Maret 2025. Foto: Humas OJK

Inarno Djajadi mengatakan bahwa OJK bersama dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia dan LPS terus mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan menarik investasi jangka panjang. Upaya ini mencakup peningkatan likuiditas pasar, penguatan tata kelola perusahaan, peningkatan transparansi dan promosi pasar modal Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik.

Menurut Inarno Djajadi, meskipun volatilitas jangka pendek tidak dapat dihindari, namun ia tetap optimis bahwa Indonesia akan terus menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik maupun asing. Hal ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang solid, reformasi struktural dan berbagai peluang investasi yang menjanjikan.

“Fokus utama kami adalah menjaga stabilitas, meningkatkan kepercayaan investor, dan memastikan perkembangan pasar modal yang berkelanjutan,” kata Inarno Djajadi. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *