beritabernas.com – Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto berbagi tips membuat puisi tema pramuka di hadapan 125 peserta yang terdiri dari andalan dan pembina perwakilan 18 Kwartir Ranting se Kwarcab Gunungkidul di Ruang Pertemuan lantai 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Sabtu 10 Mei 2025.
Dalam kesempatan itu hadir drh Sri Budoyo (Sekretaris Kwarda DIY), Drs Lukas Sumanasa M.Kes (Andalan Kwarda DIY), Sunata SPd MM.Pd (Wakil Ketua Kwarcab Gunungkidul) dan Founder Komunitas Yuk Menulis (KYM) Vitriya Mardiyati.
BACA JUGA:
Sutanto yang merupakan Pj KYM menjelaskan, langkah pertama yang mesti dilakukan dalam pembuatan puisi adalah menentukan tema (kedisiplinan, petualangan, persahabatan, cinta alam), pesan apa yang ingin disampaikan (semangat persahabatan, cinta tanah air, jiwa petualangan atau kemandirian). Untuk memudahkan membuat kalimat bisa dilakukan dengan mengumpulkan kata kunci berupa pilihan kata menarik yang ada dalam pramuka, misalnya: api unggun, sandi, kehormatan, jejak langkah, angin, hujan, rimba, satya, darma, dan lain-lain.

Selain itu bisa mencari referensi kata yang ada dalam lagu yang kita anggap memiliki keindahan syair.
“Perlu diingat jangan mengambil kalimat lagu secara utuh, cukup satu kata saja kemudian dikembangan menjadi kalimat baru! Sebab jika menggunakan kalimat yang sudah ada bisa terbaca sebagai plagiat, ” pesan Sutanto.Sutanto menambahkan, agar puisi indah dan bermakna gunakanlah majas, seperti personifikasi, metafora ataupun simile. Ada baiknya melibatkan emosi dalam pembuatannya. Dan sebelum dikirim dibaca berulang-ulang untuk meminimalkan kesalahan.
Founder KYM Vitriya Mardiyati merasa senang karena diberi kesempatan bisa bekerjasama dengan Kwarda DIY dalam upaya menggerakkan literasi.
“Sebelumnya KYM sudah bermitra dengan Dinas Pendidikan dan Kemenag Kabupaten di DIY, namun baru kali ini dengan pramuka. Saya ingin peserta workshop yang merupakan pembina pramuka dapat menebar virus literasi kepada anak didiknya. KYM menerima dengan tangan terbuka jika di luar even ini ada yang ingin bergabung menjadi anggota KYM dan menerbitkan buku,” terangnya.

Sementara Sri Budoyo menyampaikan terimakasih kepada KYM yang telah bermitra dalam menyelenggaraan workshop yang pada akhirnya nanti akan menjadi buku. Dengan literasi akan menjadi modal melaksanakan berbagai hal yang bernilai positif.
Sedangkan Lukas Sumanasa menekankan kepada peserta untuk nantinya dapat mendampingi pembuatan puisi dan mengarahkan anak didiknya dalam pencapaian tanda kecakapan khusus sesuai jenjangnya.
Waka Kwarcab Sunata membuka workshop secara resmi mewakili Ketua Kwarcab yang sedang melaksanakan agenda. Dia berharap para peserta workshop bisa mengimbaskan kepada minimal 10 anak didiknya, sehingga buku antologi puisi dapat terwujud. (lip)
There is no ads to display, Please add some