beritabernas.com – Sebagai bagian dari upaya harmonisasi kebijakan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam merumuskan arah pembangunan transportasi ke depan, Panitia Khusus (Pansus) Raperda Rencana Induk Transportasi (RIT) DIY 2025–2045 melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kementerian Perhubungan RI, Kamis 16 Mei 2025.
Menurut Dr Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom MM, Wakil Ketua Pansus Raperda RIT DIY, sinkronisasi antara Rencana Induk Transportasi (RIT) DIY dengan dokumen nasional seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), sangat penting.
Sebab, menurut Dr Raden Stevanus, Rencana Induk Transportasi DIY tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus selaras dengan rencana pembangunan nasional agar pengembangan infrastruktur transportasi berjalan efektif, efisien, dan terintegrasi.
Saat ini, Kementerian Perhubungan (Kemehub) tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Sektor Perhubungan (RPJP) 2025–2045 dan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Kedua dokumen tersebut disusun dengan mengacu dan disinergikan langsung dengan Undang-Undang Nomor 59 tahun 2024 tentang RPJPN 2025–2045 serta Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2025 tentang RPJMN 2025-2029.
Dengan adanya keterpaduan ini, Dr Raden Stevanus berharap Rencana Induk Transportasi DIY yang sedang dibahas melalui pansus DPRD DIY dapat masuk dalam skema besar pembangunan nasional, khususnya dalam pengembangan sistem transportasi yang terintegrasi.
BACA JUGA:
- Dr Raden Stevanus: Rencana Induk Transportasi DIY Harus Visioner, Hijau dan Digital
- Kereta Bandara, Alat Transportasi Cepat dan Super Murah dari dan ke YIA Kulonprogo
- Pengusaha Travel dan Transportasi IB Crisnayudha Dukung Pelestarian Tradisi Tapa Bisu
Dalam kunjungan tersebut, ia juga menyoroti pentingnya mengoptimalkan kembali fungsi kawasan Bandara Adisucipto. Meski peran bandara telah bergeser ke YIA di Kulon Progo, Kawasan Bandara Adisucipto yang terintegrasi dengan Stasiun Maguwo,Terminal Damri dan dekat dengan akses Tol Purwomartani yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), dinilai masih sangat potensial.
“Kawasan ini seharusnya terus dikembangkan sebagai simpul transportasi multimoda. Interkoneksi antara udara, darat dan rel harus dibangun kembali secara serius. Terlebih tidak jauh dari lokasi akan ada akses pintu tol Purwomartani,” tegas Raden Stevanus.
Menurut politisi muda DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, konsep terintegrasi seperti ini sudah sangat baik dan diharapkan dapat dikembangkan. Bahkan Bandara Adisucipto dan Bandara YIA bisa terkoneksi dengan hadirnya layanan Kereta Bandara hingga Stasiun Kereta Maguwo. Bagi yang akan melanjutkan perjalanan melalui tol, sangat dekat dengan pintu tol Purwomartani (Jogja-Solo). “Jangan sampai pembangunan yang sudah ada menjadi sia-sia,” kata Dr Raden Stevanus mengingatkan.
Pansus juga mendorong percepatan pembangunan transportasi massal berbasis rel, termasuk reaktivasi jalur kereta yang sudah ada dan pengembangan jalur baru serta peningkatan moda transportasi lain yang ramah lingkungan. Langkah ini dianggap strategis dalam menghadapi persoalan kemacetan serta mendorong mobilitas masyarakat secara lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Transportasi massal berbasis rel adalah solusi masa depan. Kita ingin DIY menjadi contoh wilayah yang berhasil membangun sistem transportasi modern yang terintegrasi dan berkelanjutan,” kata Raden Stevanus.
Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian pembahasan pansus Raperda Rencana Induk Transportasi DIY 2025–2045 dan diharapkan menjadi fondasi kuat dalam kolaborasi pembangunan sektor transportasi antara pusat dan daerah. (lip)
There is no ads to display, Please add some