beritabernas.com – Media massa didorong untuk berperan aktif sebagai agen literasi dan memberikan edukasi keuangan yang informatif dan berimbang kepada masyarakat. Karena itu, kolaborasi dengan media massa penting dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Hal itu disampaikan Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam Diskusi dan Training of Trainers (ToT): OJK Penggerak Duta Literasi Keuangan Indonesia (OJK PeduliI) bagi Media Massa di Jakarta, Senin 16 Juni 2026.
Friderica Widyasari Dewi pun mengajak media massa untuk bersama-sama meningkatkan literasi keuangan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan melindungi masyarakat.

Friderica Widyasari mengatakan, media massa sebagai sumber informasi yang kredibel dan memiliki jangkauan yang luas memegang peranan penting dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Keberadaan media massa sebagai duta literasi keuangan, menurut Friderica, juga menjadi hal penting untuk mendukung aspek pelindungan konsumen dan masyarakat mengingat maraknya kejahatan di sektor jasa keuangan saat ini. Penipuan atau scamming seperti phising, skimming, love scam dan lain-lain semakin banyak merugikan masyarakat. Belum lagi penipuan seperti investasi ilegal dan pinjol ilegal.
Sementara M Ismail Riyadi, itu, Plt Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK dalam kesempatan yang sama, mangatakan, duta-duta literasi keuangan yang dibentuk OJK diharapkan dapat menjadi pengajar edukasi keuangan di berbagai tempat seperti di komunitas ataupun melalui sosial media.
BACA JUGA:
- OJK Melibatkan Stakeholder dalam Upaya Literasi dan Inklusi Keuangan
- Selama 3 Bulan OJK DIY Menerima 383 Pengaduan Konsumen
- OJK Terus Mendorong Pelaku Usaha Jasa Keuangan Menerapkan Prinsip-prinsip Tata Kelola yang Baik
Materi edukasi keuangan yang disampaikan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan produk dan layanan sektor jasa keuangan serta terhindar dari penipuan dan praktik keuangan yang tidak benar.
“Duta literasi keuangan akan membekali masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku keuangan yang diperlukan untuk mendukung kesejahteraan keuangan mereka, serta mendorong perilaku keuangan yang sehat, seperti menabung, berinvestasi, serta mengelola keuangan dengan baik,” kata Ismail Riyadi.
Menurut Ismail Riyadi, berdasarkan data OJK, selama periode April-Juni 2025, terdapat 3.462 Duta Literasi Keuangan yang tercatat dalam sistem OJK Peduli yang melibatkan perencana keuangan bersertifikat atau Certified Financial Planner (CFP), perempuan yang bergabung di organisasi massa, mahasiswa, penyuluh agama dan lain-laing. (lip)
There is no ads to display, Please add some