Hari Anti Narkoba, Berantas Tuntas atau Kehilangan Masa Depan Selamanya

Oleh: Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY

beritabernas.com – Setiap tanggal 26 Juni kita memperingati Hari Anti Narkoba (HAN). Tanggal ini menjadi momen penting untuk merenungkan dampak serius dari penyalahgunaan narkoba.

Dalam peringatan HANI 2025, tema yan diangkat adalah Berantas Tuntas atau Kehilangan Masa Depan Selamanya untuk mengingatkan kita akan tanggung jawab kolektif dalam memerangi peredaran dan penggunaan narkoba.

Data terbaru menunjukkan bahwa penggunaan narkoba di kalangan generasi muda semakin meningkat, dengan proyeksi bahwa pada tahun 2025, sekitar 10% dari populasi remaja di Indonesia terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Angka ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi dan sangat serius

Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak individu, tetapi juga berdampak pada keluarga dan masyarakat. Generasi yang terjerat dalam dunia narkoba kehilangan potensi mereka, yang seharusnya dapat berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa. Selain itu, dampak sosial dan ekonomi dari penyalahgunaan narkoba sangat besar, mulai dari meningkatnya angka kriminalitas hingga beban pada sistem kesehatan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan rehabilitasi harus menjadi prioritas utama.

Hari Anti Narkoba bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga panggilan untuk bertindak. Kita harus berkomitmen untuk memberantas narkoba secara tuntas, agar tidak ada lagi generasi yang kehilangan masa depannya. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik, di mana generasi muda dapat tumbuh dan berkembang tanpa ancaman narkoba. Mari kita bersama-sama berjuang untuk menjadikan Indonesia bebas dari narkoba, demi masa depan yang lebih cerah.

BACA JUGA:

Data penggunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Menurut laporan terbaru, diperkirakan bahwa sekitar 10% dari populasi remaja berusia 15-35 tahun terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah ganja, sabu, dan obat-obatan terlarang lainnya.

Statistik Penggunaan Narkoba:

  – Ganja: 41,4%

  – Sabu: 25,7%

  – Nipam: 11,8%

  – Dextro: 6,4%

Peningkatan penggunaan narkoba di kalangan remaja ini sangat memprihatinkan, mengingat dampak jangka panjang yang ditimbulkan. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang serius, termasuk gangguan pada fungsi otak, masalah kesehatan jantung, dan risiko tinggi terhadap penyakit menular.

Sementara itu, dampak dari penyalahgunaan Narkoba adalah gangguan kesehatan fisik seperti jantung, paru-paru, dan sistem saraf; gangguan kesehatan mental yakni risiko depresi, kecemasan dan gangguan jiwa; dampak sosial yakni meningkatnya angka kriminalitas dan pengucilan sosial.

Pemerintah dan lembaga terkait harus mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini. Edukasi dan kampanye kesadaran harus ditingkatkan, terutama di kalangan remaja dan orang tua. Selain itu, akses terhadap layanan rehabilitasi yang efektif harus diperluas untuk membantu mereka yang terjerat dalam penyalahgunaan narkoba.

Dengan data yang ada, jelas bahwa kita berada di persimpangan penting dalam memerangi narkoba. Jika tidak ada tindakan yang signifikan, kita berisiko kehilangan generasi masa depan yang seharusnya menjadi penerus bangsa. Oleh karena itu, mari kita bersatu dalam upaya memberantas narkoba demi masa depan yang lebih baik dan bebas dari ancaman penyalahgunaan narkoba.

Maka sebagai generasi yang sadar betul akan bagaimana beringas dan bahayanya narkoba ini kita memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak bahkan menjadi pioner untuk menosialisasikan bahaya narkoba serta di sini aparat penegak hukum harus benar serius dengan kasus ini. Karena ini merupakan penghancuran bagi sebuah banggsa dimana ini dialami sebuah kecamatan kecil di Kalimantan Barat Air Upas, dimana peredaran narkoba yang sangat gila-gilan dan transaksi secara terbuka.

Diharapkan polisi yang berada di wilayah hukum tersebut mengambil sebuah tindakan langkah serius sebelum terjadi korban lebih banyak. Masih banyak yang bisa kita selamatkan bertindak dengan pelayanan hati tulus sebagai pengayom jangan nodai moral dan institusi Polisi. (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *