beritabernas.com – Saat ini kita sedang hidup di era kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), sehingga hampir setiap hari kita disuguhi berita atau unggahan tentang kecanggihanya dalam membantu berbagai aspek kehidupan.
Dalam hal efisiensi pekerjaan, AI terbukti dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Namun, di balik manfaat tersebut, AI juga menyimpan potensi risiko keamanan yang tidak bisa diabaikan.
Hal itu disampaikan Fietyata Yudha, Postgraduate Researcher, National Yang Ming Chiao Tung University, Taiwan yang juga Peneliti Pusat Studi Foresinka Digital (PUSFID) UII dan Dosen Jurusan Informatika FTI UII dalam Webinar MI#4 yang diselenggarakan oleh Prodi Magister Informatika, Program Magister FTI UII.
Menurut Fietyata Yudha, seperti halnya teknologi lainnya, kehadiran AI membuka peluang munculnya celah keamanan baru. Dari sisi keamanan, isu yang muncul dapat dibagi menjadi dua kategori. Pertama, pemanfaatan AI untuk tujuan kejahatan, seperti otomatisasi dalam mencari celah keamanan sistem. Kedua, kerentanan dari sistem AI itu sendiri, misalnya melalui serangan terhadap AI model itu sendiri atau lebih dikenal dengan adversarial attack.

Dari perspektif privasi, kata Fietyata Yudha, tantangan juga tidak kalah besar. Teknologi AI berbasis layanan daring dimana ada komunikasi antara pengguna dan sistem rentan disadap.
Sementara dari sisi penyedia layanan, kebocoran data atau penyalahgunaan informasi pengguna juga menjadi perhatian. Selain itu, data pengguna termasuk prompt yang dikirimkan oleh penggunan juga perlu mendapat perhatian. Kekhawatian akan data tersebut dipergunakan untuk pelatihan model AI juga juga tidak boleh diabaikan.
“Karena itu, meskipun AI memberikan banyak manfaat, namun kita perlu menyikapinya secara bijak. Perlindungan terhadap keamanan dan privasi data harus menjadi perhatian utama, agar pemanfaatan teknologi ini tetap berada dalam koridor yang aman dan bertanggung jawab,” kata Fietyata Yudha.
Sementara Ir Irving Vitra Paputungan ST MSc PhD, Ketua Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII, mengatakan, tema Webinar MI#4: Lindungi Kehidupan Digital Kita: Navigasi Keamanan dan Privasi di Era AI sangat relevan dan penting untuk dibahas bersama.
BACA JUGA:
- Irving Vitra Paputungan: Soft Computing dan Algoritma sebagai Pondasi Inovasi di Era Transformasi Digital
- Percepat Transformasi Digital, OJK Dorong Industri Perbankan Gunakan Kecerdasan Buatan
Sebab, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence saat ini menjadi salah satu teknologi paling pesat pertumbuhannya dan telah membawa banyak kemudahan serta inovasi di berbagai bidang. Namun di sisi lain, perkembangan ini juga menimbulkan tantangan baru, khususnya dalam aspek keamanan data dan privasi pengguna.
Melalui Webinar ini, Irving berharap peserta tidak hanya memahami potensi besar dari teknologi AI, tetapi juga mampu mengidentifikasi dan mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin timbul. “Kita perlu mengedepankan prinsip kehati-hatian, etika, dan tanggung jawab dalam setiap pengembangan dan pemanfaatan teknologi,” kata Irving.
Ia juga berharap agar diskusi ini memberikan pengetahuan yang bermanfaat dan mendorong kita untuk lebih siap dalam menghadapi tantangan di era digital, khususnya dalam menjaga keamanan dan privasi data di tengah kemajuan teknologi AI. (lip)
There is no ads to display, Please add some