beritabernas.com – Mahasiswa Program Studi Magister Informatika FTI UII perlu memahami peran Data Governance dan Data Science dalam pengelolaan keuangan negara. Sebab, keduanya menjadi pondasi penting bagi transparansi dan akuntabilitas.
Dengan memiliki pemahaman akan pentingnya data governance dan data science, maka mahasiswa S2 informatika siap berkontribusi pada pembangunan tata kelola negara yang lebih modern dan akuntabel.
“Saat ini penerapan data science memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap data keuangan negara, mulai dari deteksi pola penyimpangan, prediksi kebutuhan anggaran, hingga evaluasi efektivitas kebijakan. Kombinasi data governance dan data science tidak hanya membantu mencegah potensi kecurangan, tetapi juga mendukung transformasi digital pemerintahan menuju sistem keuangan negara yang lebih efisien, transparan, dan berbasis bukti,” kata Dr Ahmad Luthfi S.Kom M.Kom, Manajer Akademik Keilmuan Program Studi Informatika, Program Magister FTI UII, ketika membuka kuliah umum mahasiswa Prodi Informatika, Program Magister FTI UII, Sabtu 20 September 2025.

Menurut Ahmad Luthfi, karena memahami pentingnya peran data governance dan data science maka Prodi Informatika,Program Magister, FTI UII merasa perlu mengadakan pengayaan keilmuan dalam perspektif praktis sebagai upaya menyiapkan lulusan yang memiliki kapasitas intelektual dan profesional di bidangnya
Salah satu ikhtiar untuk mencapai salah satu misi tersebut, menurut Ahmad Luthfi, Prodi Informatika, Program Magister FTI UII mengadakan kuliah umum, yang merupakan proses awal dalam pemberian informasi edukatif kepada mahasiswa yang diharapkan akan membentuk fondasi akademik bagi mahasiswa.
Sementara Dr Arie Purwanto CISA, Deputy Director of Data Science and Data Governance di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, selaku narasumber mengatakan, akuntabilitas pengelolaan keuangan negara menuntut adanya transparansi, akurasi dan pertanggungjawaban yang jelas dari setiap institusi publik.
Baca juga:
- FTI UII Buka Program Studi Manajemen Rekayasa
- Kembangkan Model Strategi Pencegahan dan Perlindungan K3 pada UMKM, Ahmad Padhil Raih Gelar Doktor di Program DRI FTI UII
- Prodi Doktor Rekayasa Industri FTI UII Diminati Akademisi dari Berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia
Dalam era digital, peran Data Governance dan Data Science menjadi kunci untuk memastikan data dikelola secara terstruktur, terlindungi dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan yang obyektif.
“Melalui tata kelola data yang baik, proses pemeriksaan dapat lebih transparan dan terdokumentasi dengan baik, sementara pemanfaatan data science memungkinkan analisis yang lebih mendalam terhadap pola, risiko, dan peluang dalam pengelolaan keuangan negara,” kata Dr Arie Purwanto CISA.
Namun, menurut Dr Arie Purwanto CISA, penerapan keduanya masih menghadapi tantangan besar. Dari sisi people, literasi digital dan kompetensi AI masih terbatas, serta dibutuhkan SDM dengan keahlian khusus seperti data analyst dan data scientist.
Sementara dari sisi process, regulasi dan standar audit berbasis AI perlu diperkuat agar sistem lebih auditabel dan dapat ditelusuri. Sementara itu, aspek technology menghadapi persoalan kualitas data, infrastruktur TI yang belum memadai, serta risiko bias, keamanan dan privasi. Karena itu, sinergi antara peningkatan kapasitas SDM, kebijakan yang adaptif dan teknologi yang andal menjadi langkah strategis untuk memperkuat akuntabilitas keuangan negara di era digital.

Selanjutnya data science memiliki peran penting dalam ekosistem akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Efisiensi pelaksanaan fungsi pemeriksaan keuangan negara dapat ditingkatkan menggunakan produk-produk data science seperti visualisasi data, pemodelan deskriptif dan prediktif, dan clustering.
Dengan menggunakan produk data science, pemeriksa dapat mengetahui potensi anomali dalam transaksi keuangan atau proses pengadaan barang dan jasa. Hal ini membantu pemeriksa untuk lebih fokus dan mendalam ketika melakukan pengujian di lapangan.
“Proses analisis yang sebelumnya manual memakan waktu cukup lama dapat dipangkas sehingga pemeriksa dapat melakukan pengujian substantif yang lebih luas. Tahapan proses dalam data science hanya dapat dijalankan dengan baik dan berkualitas apabila terdapat tata kelola data (data governance) yang memadai yang memastikan kejelasan mengenai peran dari masing-masing stakeholder dalam manajemen data,” kata Dr Arie Purwanto CISA. (lip)
There is no ads to display, Please add some