beritabernas.com – Transisi energi dari energi berbahan dasar fosil ke sumber energi terbarukan perlu dilakukan untuk menjaga pasokan energi nasional secara kontinyu. Transisi itu juga penting agar kebutuhan energi tetap terpenuhi untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Transisi energi itu sendiri merupakan pergeseran sistem energi global dari enegi berbahan dasar fosil ke sumber energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim global.
Baca juga:
- Rektor UST Prof Pardimin PhD: Tamansiswa untuk Indonesia
- Satu Abad Tamansiswa, Rektor UST: Pemerintah Tidak Adil
- Dies Natalis ke-70 UST, Ikasata Menyalurkan Bantuan Air Bersih ke Padukuhan yang Mengalami Kekeringan
Demikian poin penting yang mengemuka adalam Studium General FT UST dengan tema Energy Transition and National Resilience yang digelar FT UST di Auditorium UST Yogyakarta, pada Rabu 8 Oktober 2025.
Tampil sebagai keynote speaker dalam Studium General FT UST yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama UST Dr Silvester Goridus Sukur MPd ini adalah Mayjen Rido Hermawan MSc, Deputi Lemhanas RI.

Menurut Rido Hermawan, mandat global untuk transisi energi bukan sekadar kewajiban lingkungan, akan tetapi sebagai poros geostrategic bagi setiap bangsa. Namun realitasnya, masih terdapat kesenjangan besar untuk migrasi dari energy berbahan baku fosil ke energi baru terbarukan (EBT). Padahal transisi ini merupakan peluang bagi generasi muda untuk mendefinisikan ulang model ekonomi go green dan posisi strategis global.
Karena itu, Rido Hermawan mengingatkan bahwa mahasiswa sebagai aset strategis bangsa untuk menjembatani kesenjangan target antara tercapainya bauran Energy Baru Terbarukan (EBT) dengan target Net Zero Emition (NZE) tahun 2025.

Studium general kali ini diikuti seluruh civitas akademikan FT UST dengan menghadirkan narasumber Prof Dr RR Dewi Anggrain SH MH (Nusaputra University), Bob Heehuizeen (PUM Netherland), Dr Ir Iskandar Yasin MT CIPM IPM ASEAN Engineer (Dekan FT UST) dan Dr G Borlak SH MM (Staf Khusus Presiden).
Pada akhir kegiatan diberikan cinderamata berupa buku Ensiklopedia Tamansiswa karya Ki Dr Ir Iskansdar Yasin MT CIPM IPM Enginer ASEAN kepada keynote speaker dan para narasumber. (Ki Tri Suparyanto)
There is no ads to display, Please add some