beritabernas.com – Sekretaris Dewan Penasehat BKS PTIS (Badan Kerja Sama Pergurun Tinggi Islam Swasta) Prof Dr H Edy Suandi Hamid M.Ec meminta BKS PTIS agar membuat semua PTIS menjadi unggul. Untuk itu, program pembinaan atau pendampingan perlu diteruskan.
“PTIS yang besar harus membesarkan yang menengah dan kecil. Maju bersama dengan saling bersinergi,” kata Prof Edy Suandi Hamid pada acara pembukaan Munas XIII BKS PTIS di Auditorium KH Abdulkahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII, Rabu 8 Maret 2023.
BACA JUGA:
- Dosen Muda UII Salah Satu yang Tercepat Raih Gelar Doktor di Austria
- Milad ke-80, Rektor UII: Awal Semangat Menyongsong 1 Abad UII
- Ini Rangkaian Kegiatan Memperingati Milad ke-80 UII Tahun 2023
Munas XIII BKS PTIS dengan tema Memajukan Indonesia dan Merawat Jagat yang diikuti pengurus/ anggota BKS PTIS dari seluruh Indonesia ini berlangsung dua hari, mulai Rabu 8 Maret hingga Kamis 9 Maret 2023.
Menurut Prof Edy Suandi Hamid, tantangan PTIS masih berat yakni bagaimana meningkatkan mutu sehingga bisa berperan memajukan Indonesia merawat jagat
Dikatakan, untuk memajukan Indonesia dimulai dari memajukan secara substantif PTIS bagaimana menjadi PT (perguruan tinggi) unggul, excelence, mandiri dan berkelas dunia.
Mengutip data yang disampaikannya sebagai Ketua Dewa Pembina BKS PTIS tahun 2009, Prof Edy Suandi Hamid mengungkapkan bahwa ketika itu dari dari lebih 400 perguruan tinggi Islam di Indonesia, yang telah memenuhi standar sebagai universitas kelas dunia (world class university) masih bisa dihitung dengan jari.
Karena itu, hal ini harus ditingkatkan mengingat besarnya potensi PTIS untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Saat ini itu, kataa Prof Edy, baru 3 PTIS yang masuk standar kelas dunia. Karena itu sisanya harus didorong untuk mencapai standar tersebut paling tidak dalam waktu 5 tahun ke depan.
Bagaimana dengan sekarang? Menurut Prof Edy, sudah banyak namun ini masih harus terus ditingkatkan. Karena itu, BKS PTIS harus berbuat untuk memberdayakan/ mengunggulkan semua PTIS. “Saya kira perlu diteruskan program pembinaan atau pendampingan: yang besar membesarkan yang menengah-kecil. Maju bersama dengan saling bersinergi,” kata mantan Rektor UII dua periode yang kini menjadi Rektor UWM ini.
Pembangunan karakter
Menurut Prof Edy Suandi Hamid, peran PTIS dalam pembangunan karakter manusia Indonesia sangat penting sesuai aspek-aspek pokok ajaran Islam yakni aqidah, ibadah, akhlak dan muamalah. Pendidikan karakter adalah bagian dari akhlak ini.
“Jadi PTIS bertanggung jawab memang dalam membangun karakter bangsa. Ada masalah karakter seperti korupsi, polisi sebagai pelindung jadi pembunuh atau hakim, jaksa menegakkan keadilan tapi tidak adil, narkoba, intoleransi, indisiplin, kasus Sambo, anak pejabat pajak, tabrak lari. Sementara di lembaga pendidikan ada demo anarkis, bullying, tawuran massal, perusakan, tindak korupsi, perilaku asusila, narkoba dan sebagainya,” kata Prof Edy Suandi Hamid. (lip)
There is no ads to display, Please add some