Alam Ganjar Minta Anak Muda Lebih Menghargai Proses Ketimbang Berorientasi pada Hasil

beritabernas.com – Muhammad Zinedine Alam Ganjar, putra Capres Ganjar Pranowo, berharap anak muda agar turut menanamkan nilai-nilai demokrasi dengan cara masing-masing. Karena anak muda tidak bisa dikekang tapi bisa diarahkan.

Selain itu, menurut Alam Ganjar, anak muda harus selalu menghargai dan mengapresiasi penuh perjalanan dan proses yang kita punya. Karena di saat menghargai proses yang kita punya maka akan mencapai titik kebahagiaan. Namun, kalau berorientasi pada hasil, itu seringkali kita tidak akan pernah merasa cukup. Karena di saat kita meraih hasilnya, kita biasanya mengharapkan hasil yang lebih dan lebih lagi.

“Apakah orang yang tidak pernah cukup akan bahagia, saya rasa tidak. Oleh karena itu kita kembali harus berorientasi pada proses, pada perjuangan dan pada perjalanan,” kata Alam Ganjar dalam talkshow dan bedah buku Ganjar di Mata Milenial karya Asrizal Nilardin, mahasiswa tingkat akhir FH UII, di Wisma Immanuel Samirono Baru Caturtunggal, Depok, Sleman, Selasa 9 Januari 2024.

Alam Ganjar (kedua dari kiri). Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Selain Alam Ganjar, tampil sebagai pembicara dalam acara yang dihadiri ratusan anak milenial yang merupakan mahasiswa dari berbagi perguruan tinggi di DIY ini adalah Eko Wahyu Nugroho yang biasa disapa Eko Bebek dan Asrizal Nilardin sebagai penulis buku.

Dalam acara yang diadakan oleh Tim Pemenangan Muda Ganjar-Mahfud DIY itu, Alam Ganjar mengatakan bahwa nilai-nilai demokrasi sesungguhnya ditanamkan di dalam keluarga. Hal itu dialaminya ketika kedua orangtuanya memberikan kebebasan kepadanya untuk berkreasi, mengembangkan diri dengan rasa tanggung jawab dalam koridor atau batas-batas yang sudah ditetapkan dan disepakati bersama.

BACA JUGA:

Ia mengaku diberi kebebasan oleh kedua orangtuanya dengan batas-batas tertentu. Dalam ruang yang dibatasi itu, ia diberi kebebasan untuk berkreasi dan mengembangkan diri. “Silahkan berkreasi asalkan tidak melampaui batas. Saya diberi kebebasan cuma saya diberi rambu, tidak melanggar aturan, tidak narkoba, tidak radikal dan seterusnya. Jadi demokrasi diawali dari keluarga. Karena keluarga merupakan miniatur Indonesia,” kata Alam Ganjar.

Dengan demikian, menurut Alam Ganjar, tumbuh nilai-nilai dalam dirinya. Yakni ialebih mengenal dirinya karena saat diberi kepercayaan penuh untuk mengambil keputusan harus tahu ingin apa dan bisanya apa. Selain itu, berani bertanggung jawab. Karena saat mengambil keputusan ia harus tahu keputusan yang diambil itu bisa jadi baik atau buruk, sehingga harus tahu konsekwensi dari keputusan yang diambil.

Alam Ganjar (tengah bersama seorang anak) foto bersama generasi milenial yang merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY, Selasa 9 Januari 2024. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Dengan pengalaman itu, menurut Alam Ganjar, demokrasi itu bagaimana kita bisa berkreasi sesuai dengan tanggung jawab yang kita punya. Namun, yang paling penting adalah demokrasi mengajarkan bagaimana kita menghargai proses. Itu orientasinya.

“Karena di saat kita sudah tidak menghargai proses dan berorientasi secara penuh terhadap hasil maka kita akan menempuh segala jalan untuk meraih hasil. Dan itu sangat jauh dari asas demokrasi dan itu bukan yang diinginkan oleh para pendiri bangsa. Karena itu, proses itu menjadi aspek yang sangat penting. Perjuangan dan proses yang membuat negara kita bisa berkembang,” kata Alam Ganjar. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *