Aset Perbankan di Wilayah DIY Hingga April 2024 Mengalami Kenaikan

beritabernas.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DIY menilai Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY sampai dengan bulan April tahun 2024 dalam kondisi stabil dengan kinerja pertumbuhan positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.

Sementara itu, aset perbankan di wilayah DIY pada bulan April 2024 tumbuh sebesar 5,78 persen (yoy) atau mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (5,08 persen). Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan April 2024 mencapai Rp 89 triliun, tumbuh sebesar 5,53 persen, mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,58 persen.

Menurut Eko Yunianto, Kepala OJK DIY, dalam siaran pers tentang Kinerja Industri Jasa Keuangan di Wilayah DIY yang diterima beritabernas.com, Jumat 19 Juli 2024, kredit atau pembiayaan perbankan di DIY pada bulan April 2024 tumbuh sebesar 10,50 persen (yoy), dengan 3 sektor ekonomi yang tumbuh
tertinggi secara ytd yaitu sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,75 persen); sektor konstruksi (4,77 persen); dan sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (4,19 persen).

Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon, merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK (kiri) menyerahkan SK kepada Kepala OJK DIY Eko Yunianto disaksikan Kepala OJK DIY sebelumnya Parjiman. Foto: Humas OJK DIY

Sementara risiko kredit terjaga walaupun mengalami penurunan kualitas rasio Non Performing Loan (NPL) dari 3,97 persen pada bulan Maret 2024 menjadi 4,45 persen pada bulan April 2024.

Dikatakan Eko Yunianto, kredit/pembiayaan yang disalurkan kepada UMKM pada bulan April 2024 mencapai Rp 28,66 triliun atau tumbuh sebesar 6,26 persen (yoy) dengan market share mencapai 47,64 persen dari total kredit/ pembiayaan perbankan. Hal ini mengalami penurunan daribulan sebelumnya (48,00 persen), namun telah melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 30 persen pada tahun 2024.

Sementara rasio NPL (Non Perfoming Loan) kredit/pembiayaan UMKM mengalami penurunan kualitas dari 5,67 persen (Maret 2024) menjadi 6,20 persen (April 2024).

BACA JUGA:

Sementara itu, menurut Eko Yunianto, kinerja perusahaan pembiayaan pada bulan April 2024 mengalami pertumbuhan yang positif. Penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan pada bulan April 2024
mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya secara yoy yang tumbuh sebesar 18,44 persen.

Sedangkan rasio Non Performing Financing (NPF) mengalami penurunan kualitas dari 1,94 persen pada bulan Maret 2024 menjadi 2,45 persen pada bulan April 2024. Outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending pada bulan April 2024 tercatat sebesar Rp 967.818 juta, tumbuh 21,44 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan outstanding Desember 2023 yaitu Rp 845.406 juta dengan pertumbuhan 20,50 persen yoy. TWP 90 pada April 2024 tercatat 3,21 persen atau mengalami sedikit penurunan dibandingkan posisi Maret 2024 yaitu 3,20 persen. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *