Dibutuhkan Pemimpin yang Cerdas, Berkarakter dan Visioner Menuju Tahun Emas Indonesia 2045

beritabernas.com – Untuk membawa Indonesia menuju tahun emas pada 2045 dibutuhkan pemimpin yang cerdas, berkarakter dan visioner. Sebab hanya pemimpin yang cerdas, berkarakter dan visioner yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan ancaman secara global, yang secara nyata tanda-tandanya telah tampak.

B erkarakter atau berkepribadian harus diawali dengan memperbaikiserta memperkokoh mental dan mindset baru, disiplin, pegang komitmen dan menolak untuk diadu domba. Bagi bangsa Indonesia, memiliki kepribadian berarti juga menempatkan Pancasila sebagai senjata dan sekaligus perisai dalam mengatasi semua tantangan atau ancaman yang ada.

Karena itu, para mahasiswa Indonesia perlu mempersiapkan diri mulai sekarang karena mereka yang akan menjadi pemimpin bangsa pada usia emas Indonesia.

Hal itu disampaikan AM Putut Prabantoro, Taprod Bid. Ideologi Lemhannas RI, di hadapan para peserta Seminar Kebangsaan yang diadakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) St Thomas Aquinas tahun 2023 di Wisma Kinasih, Depok, Senin 12 Juni 2023.

AM Putut Prabantoro, Taprod Bidang Ideologi Lemhannas RI. Foto; Dok pribadi

Putut Prabantoro yang hadir mewakili Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, PMKRI dan para mahasiswa lain harus selalu kritis dan terus menyuarakan semangat persatuan dan rasa cinta Tanah Air. T

Hal ini dimaksudkan agar seluruh elemen bangsa bahu-membahu membantu pemerintah menghasilkan kebijakan yang meningkatkan ketahanan bangsa Indonesia serta mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang diamanatkan Pembukaan UUD 1945.

Meenurut Putut Prabantoro, pada tahun 2045, penduduk dunia akan mencapai hampir 10 miliar orang. Sehingga dunia membutuhkan pangan, air dan energi yang mendorong banyak negara, terlebih negara adi kuasa, mencari negara tujuan yang memiliki sumber pangan, air dan energi, di antaranya Indonesia karena kekayaan yang dimiliki. 

BACA JUGA:

Selain itu, menurut Putut Prabantoro, perubahan iklim yang terjadi saat ini secara cepat akan mendorong perubahan tata nilai dan tata budaya. Perubahan iklim yang ekstrim sangat terlihat di jazirah Arab dan Afrika dan ini semua mengubah tata nilai dan tata budaya sebagai akibatnya.

Perubahan iklim ini adalah persoalan bagaimana manusia akan bertahan hidup melawan alam. Pada tahun 2045, dunia akan menghadapi wujud nyata dari perubahan tata nilai dan budaya yang terwujud pada tata kehidupan manusia dan ini bukan urusan agama ataupun keyakinan.

 “Perang Rusia dan Ukraina akan memicu ketegangan di kawasan konflik di tempat lain seperti ketegangan antara China dan Taiwan, Laut China Selatan dan lain-lain. Ketegangan-ketegangan ini mengubah geopolitik dunia dan Indonesia harus memainkan peranan strategisnya yang sangat ditentukan oleh para pemimpin di masa datang,” kata Putut Prabantoro.

Dikatakn, pencarian keseimbangan kekuatan di bidang ekonomi memicu perang ekonomi antara kelompok BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) dan kekuatan Amerika-Uni Eropa. Perang ekonomi ini akan mengubah tantanan ekonomi dunia secara cepat dan sangat berdampak juga pada Indonesia.

Suka tidak suka Indonesia akan didorong untuk membuat keputusan strategis dalam menentukan masa depannya. Bila para anggota PMKRI dan mahasiswa sekarangtidak membekali diri dengan kecerdasan, kepribadian (karakter) dan kemampuan membaca tanda-tanda aman (visioner), maka masa depan Indonesia terancam. Karena 22 tahun lagi para mahasiswa sekarang akan menjadi pemimpin bangsa dan negara. 

Dari kiri-kanan: Kombes Pol Andika Vishnu (Kasubdit II Direktorat Sosbud Baintelkam Polri) yang mewakili Kapolri Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo (kedua dari kiri), Simon Aloysius Mantiri (Sekpri dan yang hadir mewakili Menhan Prabowo Subianto) dan AM Putut Prabantoro (Taprof Bid. Ideologi – Lemhannas RI) yang hadir mewakili Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto. Foto: Dok pribadi

“Masa depan Indonesia ditentukan hari ini dan pilarnya adalah mereka yang sekarang menjadi mahasiswa. Menjadi cerdas diawali dengan membaca, belajar dengan serius, membangun jejaring, menjadi manusia yang extraordinary, berpikiran out of the box dan mampu membaca tanda-tanda zaman adalah faktor penentu terwujudnya pemimpin masa depan,” tegas Putut Prabantoro.

Hadir juga dalam acara tersebut, Simon Aloysius Mantiri (Sekpri yang hadir mewakili Menhan Prabowo Subianto), Kombes Pol Andika Vishnu (Kasubdit II Direktorat Sosbud Baintelkam Polri) yang hadir mewakili Kapolri Jenderal Pol.Listyo Sigit Prabowo, Ronald Walla (Ketua Bidang UMKM-IKM APINDO) dan Edric Chandra (Anggota Kemitraan Usaha APINDO).

Sementara Simon Aloysius Mantiri menegaskan PMKRI sebagai organisasi kemahasiswaan harus mampu untuk terus berinovasi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman. Penguasaan teknologi terkini selayaknya menjadi prioritas bagi kader PMKRI.

Di samping itu perlu untuk terus mengikuti perkembangan situasi geopolitik dunia agar dapat mengantisipasi tantangan dunia ke depan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *