Diskusi Connect!#8: Media Memainkan Peran Penting untuk Mendukung Komunikasi Publik

beritabernas.com – Media memainkan peran penting untuk mendukung komunikasi publik yang efektif dan inklusif kepada semua lapisan masyarakat, melalui pendekatan yang adaptif dan relevan secara lokal, terutama di daerah pedesaan yang beresiko.

Hal itu mengemuka dalam diskusi panel CONNECT! #8 bertajuk Media Communication on Climate Change Policies yang digelar di Auditorium Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM, Selasa 3 Juni 2025. Dalam diskusi ini juga menyoroti pentingnya penguatan komunikasi media terkait perubahan iklim dan peningkatan kolaborasi lintas sektor antara peneliti, lembaga pemerintah, mitra pembangunan, dan praktisi yang melibatkan 14 peneliti Indonesia dan Australia.

BACA JUGA:

Upaya membangun ketahanan masyarakat pedesaan terhadap perubahan iklim terus diperkuat, termasuk melalui proyek riset kolaboratif antara UGM dan Deakin University Australia yang didanai program KONEKSI.

KONEKSI adalah inisiatif di bidang pengetahuan dan inovasi yang didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia. Dengan menggerakkan kemitraan multidisiplin, KONEKSI menangani tantangan sosial-ekonomi dan lingkungan serta mengembangkan solusi yang mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia Nezar Patria saat menjadi keynote speaker pada acara CONNECT! #8 yang digelar di Auditorium Smart Green Learning Center (SGLC) Fakultas Teknik UGM, Selasa (3/6/2025). Foto: Clementine Roesiani/beritabernas.com

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) RI Nezar Patria dalam diskusi panel Connect! #8 menekankan pentingnya penguatan komunikasi publik dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang semakin mendesak. Karena perubahan iklim merupakan isu yang membutuhkan tindakan berbasis bukti kuat dan urgensi tinggi.

“Perubahan iklim memerlukan aksi cepat, bukan menunggu semua fakta ilmiah selesai. Media harus dibekali agar mampu menjembatani antara sains dan masyarakat. Jadi, kegiatan ini bagus sekali, terutama riset yang dilakukan oleh KONEKSI bekerjasama dengan UGM, Deakin University Australia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BAPPENAS. Karena itu Kementerian Komdigi mengapresiasi KONEKSI yang telah melakukan riset mendalam,” ujarnya.

Rektor Deakin University Lancaster University Indonesia Campus Prof Greg Barton menjelaskan, meskipun masyarakat Indonesia memiliki niat baik, tetapi terkadang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan informasi mengenai perubahan iklim yang dapat diakses oleh masyarakat.

Senada dengan itu, Chief AI & Corporate Strategy Kumparan.com Andrias Ekoyuono merespon perspektif dari sisi media melalui upaya Kumparan dalam memastikan akses yang lebih baik terhadap informasi dan pemahaman publik tentang perubahan iklim. Salah satu solusi yang dikatakan adalah pentingnya kolaborasi, seperti antara pembuat kebijakan, masyarakat, dan pelaku bisnis yang dapat mendukung kredibilitas pemberitaan.

Foto bersama usai acara diskusi panel Connect! #8. Foto: Clementine Roesiani/beritabernas.com

“Kolaborasi kami dengan Deakin University tidak hanya mencerminkan kerja sama akademik antar institusi, tetapi juga menjadi contoh bagaimana diplomasi riset dan pendidikan dapat memperkuat hubungan antar bangsa. Dalam proyek ini, kami berupaya memahami bagaimana masyarakat khususnya di pedesaan – menerima, memproses, dan mempercayai informasi terkait kebijakan iklim, serta bagaimana kita membangun kepercayaan publik melalui komunikasi yang inklusif dan berbasis data,” tutur , Prof. Puji Astuti, Direktur Kemitraan dan Relasi Global UGM.

Turut hadir dalam diskusi CONNECT! #8 Direktur Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon (NEK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BPLH) Wahyu Marjaka dan Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kusno Wibowo. Keduanya menyebutkan bahwa diperlukan keterlibatan akrif dari pemangku kepentingan untuk mendukung penyebaran informasi yang inklusif tentang pesan-pesan terkait iklim agar dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil.

Tujuan KONEKSI adalah mendorong kemitraan penelitian yang setara untuk memajukan kebijakan dan teknologi inklusif dan berkelanjutan, dengan penekanan khusus pada pentingnya Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial (GEDSI). (Clementine Roesiani)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *