beritabernas.com – Saiful Huda Ems, seorang Lawyer dan Analis Politik yang juga aktivis ’98 mengingatkan Presiden Prabowo Subianto agar jangan main-main dengan kabinetnya, baik menyangkut kuantitas maupun kualitasnya.
Hal itu disampaikan Saiful Huda Ems terkait dengan jumlah anggota kabinet yang sangat gemuk maupun kualitas beberapa anggota kabinet yang diragukan, seperti membuat pernyataan-pernyataan terkait masalah HAM dalam Peristiwa 1998.
Saiful Huda Ems menyebut beberapa contoh, seperti pernyataan Menko Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra yang menyatakan Peristiwa 1998 bukan pelanggaran HAM berat. Namun setelah dibantah oleh banyak ahli hukum, bahwa Peristiwa Penculikan dan Kerusuhan Mei 1998 itu termasuk Pelanggaran HAM berat, Yusril sebagai Menko Hukum dan HAM tidak berwenang menyatakan itu, kecuali Komnas HAM, Yusril pun berkelit lagi.
“Ini kabinet baru mau memulai kerja, namun sudah terlihat banyak pelanggaran dan pernyataan yang tidak pantas dilakukan oleh para menteri. Mulai dari penyalahgunaan kop surat dan stempel Kementerian Desa yang dijadikan undangan pribadi oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto,” kata Saiful Huda Ems.
BACA JUGA:
- Kabinet Gemuk, Saiful Huda: Dari Mana Anggaran untuk Menggaji Mereka?
- Sudah Sesuai Putusan MK, LSAK: Presiden Prabowo Bisa Melanjutkan Proses Seleksi Capim KPK
Selain itu, permintaan penambahan anggaran oleh Menteri HAM Natalius Pigai padahal belum mulai bekerja, hingga pernyataan yang salah kaprah dan tidak sepatutnya dinyatakan oleh Yusril Ihza Mahendra sebagai Menko Hukum dan HAM.
Semua hal itu, menurut Saiful Huda, seolah menggambarkan kabinet over size Merah Putih Prabowo Subianto ini asal-asalan dan terkesan positioning kabinet hanya semacam sarana balas jasa, bagi-bagi keuntungan pada seluruh tim sukses setelah meraih kemenangan Capres/Cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Menurut Saiful Huda, bangsa Indonesia sudah terlalu tua untuk dibohongi, sudah terlalu matang untuk dijadikan kelinci percobaan dan sudah terlalu cerdas untuk dijadikan permainan. Segala hal yang tidak jujur, tidak mendidik dan tidak membangun, pasti cepat atau lambat akan ketahuan juga. “Presiden Prabowo hendaknya tidak bermain-main untuk soal ini,” kata Saiful Huda mengingatkan.
Sementara itu, memperhatikan profile Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, kalau dibandingkan dengan kualitas Wakil-Wakil Presiden pendahulu-maaf-maaf saja-sangat jauh, baik dari segi wawasan intelektual, spritual, pengalaman manajerial, leadership hingga kualitas kecerdasan emosional, apalagi dalam hal kesehatan mental.
“Sekali lagi saya dengan berat hati harus mengatakan, Presiden Prabowo sangat ceroboh dalam menyusun personil kabinet. Saya juga dengan berat hati, sekali lagi mengingatkan, agar Presiden Prabowo meninjau kembali orang-orang yang didudukkan di Kabinet Over Size Merah Putih,” kata Saiful Huda.
Jika hal ini dianggap sudah terlambat karena semuanya sudah dilantik, Saiful Huda pun mohon agar menteri-menteri yang banyak masalah hukum dan pelanggaran etika bernegara itu cukup sebulan saja. “Jika dilakukan oleh Presiden Prabowo tidak akan dianggap melanggar konstitusi,” kata Saiful Huda. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some