Fokki: Destinasi Wisata Premium Danau Toba Simalungun Sumut Belum Sesuai Harapan

beritabernas.com – Anggota Badan Musyawarah (Bamus) dari Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Antonius Fokki Ardiyanto S.IP menilai destinasi wisata premium Danau Toba Simalungun, Sumatera Utara (Sumut) belum sesuai harapan.

Menurut Antonius Fokki Ardiyanto S.IP yang akrab disapa Fokki, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah baik kabupaten, propinsi maupun pusat dalam mewujudkan kawasan wisata premium Danau Toba sebagai andalan destinasi wisata favorit di Indonesia.

“Pekerjaan rumah sangat banyak dari persoalan akses jalan yang kurang baik, tidak adanya kebijakan komprehensif antar kawasan seperti lokasi kuliner, pesanggrahan Bung Karno dan wisata belanja tidak terintegrasi dengan baik,” kata Fokki yang mengikuti studi banding bersama Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Kota Yogyakarta ke DPRD Sumut dan Kota Medan pada 7-10 Juni 2023.

Dalam studi banding itu, Antonius Fokki Ardiyanto S.IP menyempatkan diri untuk melihat secara langsung pengelolaan destinasi wisata Danau Toba yang diandalkan oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno sebagai kawasan wisata premium sebagaimana Pulau Bali dan Pulau Komodo. 

Selain sebagai anggota Bamus, Fokki juga sebagai anggota Komisi B yang salah satu tupoksinya membidangi bidang pariwisata sehinggai sekalian ia menyempatkan diri untuk studi referensi seperti apa kawasan wisata premium Danau Toba yang menjadi andalan tersebut. 

Antonius Fokki Ardiyanto di Danau Toba. Foto: Dok pribadi

Menurut Fokki, dalam perjalanan awal memang lancar karena melalui jalan tol yang ternyata hanya sampai kawasan Tebingtinggi. Setelah itu melalui jalan baik nasional, propinsi maupun kabupaten menuju kawasan wisata premium Danau Toba. Ketika pulang menuju Medan memutar melalui Brastagi di Kabupaten Karo. 

Dari studi referensi secara langsung, menurut Fokki, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah baik kabupaten, propinsi ataupun pusat untuk mewujudkan kawasan wisata premium Danau Toba sebagai andalan destinasi wisata favorit di Indonesia.

Pekerjaan rumah sangat banyak dari persoalan akses jalan yang kurang baik, tidak adanya kebijakan komprehensif antar kawasan seperti lokasi kuliner, pesanggrahan Bung Karno, wisata belanja tidak terintegrasi dengan baik.

Selain itu, belum adanya kesadaran masyarakat bahwa wisatawan adalah tamu yang bisa mendatangkan kesejahteraan.Belum lagi persoalan toilet yang tidak representatif, penyeberangan ke Pulau Samosir yang tidak dikelola dengan baik serta fasilitas-fasilitas wisata yang tidak lengkap bahkan lebih baik telaga sarangan di Magetan.

BACA JUGA:

Belajar dari pengalaman lapangan di kawasan wisata Danau Toba, menurut Fokki, seharusnya kawasan wisata Kota Yogyakarta bisa menjadi destinasi premium juga mengingat ada kelebihannya berkaitan dengan akses dan sumber daya manusia serta infrastruktur yang lainnya.

Untuk itu, Fokki mengusulkan kepada Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta untuk mengkaji kawasan mana di Kota Yogyakarta yang bisa diusulkan menjadi kawasan wisata premium sehingga kebijakan pemerintah pusat. 

Dalam pandangan sementara, Fokki mengusulkan bahwa kawasan cagar budaya bisa menjadi kawasan wisata premium dan menjadi kebijakan negara yaitu kawasan Kraton Nyayogyokarto Hadiningrat, kawasan Kraton Pakualaman, Kawasan Tugu Pal Putih, kawasan Kotabaru dan kawasan Kotagede. 

Menurut rencana, bentuk konkrit dari pengalaman di kawasan Danau Toba Simalungun Sumut pada 18-20 Juni 2023 Komisi B DPRD Kota Yogyakarta akan berkunjung ke Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan mengajak Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Yogyakarta.

Diharapkan dari kunjungan kerja itu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta bisa menyiapkan proposal untuk dapat bersama sama diperjuangkan. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *