GKJ Ambarrukmo Pepanthan Nologaten Menggelar Unduh-Unduh

beritabernas.com – Gereja Kristen Jawa (GKJ) Ambarrukmo Pepanthan Nologatenmenyelenggarakan perayaan dan ibadah Unduh-unduh, pada Minggu 28 Mei 2023. Perayaan unduh-unduh tahun 2023 diawali dengan kirab gunungan yang diikuti oleh warga jemaat, adik-adik sekolah Minggu dan SD BOPKRI Demangan 3.

Kirab dimulai dari jalan Jatempanol menuju gedung gereja Pepanthan Nologaten, diawali dengan doa dipimpin Pdt Nugraheni Siwi Rumanti S.SiTeol dilanjutkan dengan pelepasan kirab oleh Sulistyo Eko Narmono selaku Dukuh Nologaten.

Kirab diawali dengan tari edan-edan yang memiliki makna dan arti untuk menolak bala dari roh-roh jahat. Tari edan-edanan dibwakan oleh penari laki-laki dan perempuan yang menyerupai pengantin.

Prosesi lelang sulung 2 buah gunungan yang dipimpin oleh Kristianto Agus Nugroho, Ithoet Maryati dan Evana diikuti oleh jemaat. Foto: agung bp

Di belakang tari edan-edanan ada tim drumband dari SD BOPKRI Demangan 3, kemudian anak-anak sekolah Minggu serta jemaat dan warga Nologaten yang kurang lebih sekitar 250 orang,  dengan 1 buah gunungan yang berupa sayur mayur persembahan warga jemaat untuk warga Nologaten dan sekitarnya. 

Selain itu anak-anak sekolah Minggu juga membagikan makanan kecil berupa snack untuk anak-anak yang menonton sepanjang jalan yang dilalui kirab gunungan unduh-unduh tersebut.

Hari raya unduh-unduh digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen setiap tahunnya. Unduh-unduh berasal dari kata unduh atau dalam bahasa Jawa disebut ngunduh yang berarti memetik atau memanen.

Adik-adik sekolah Minggu membagikan snack kepada warga yang menonton (khususnya anak-anak}. Foto: agung bp

Perayaan unduh-unduh sudah menjadi tradisi yang diperingati turun-temurun di GKJ Ambarrukmo pepathan Nologaten. Tradisi ini merupakan perpaduan antara ajaran Alkitab dengan budaya Jawa. Dari proses akulturasi ini, nampak bahwa keberadaan agama tidak memudarkan budaya asli. 

Adanya kebudayaan justru menjadi salah satu cara untuk beribadah. Lebih jauh, ritual keagamaan ini menjadi media dalam mempertahankan kearifan lokal. Arti penting tradisi unduh-unduh adalah menghargai karunia dari Tuhan. Antara lain, berupa hasil yang diperoleh dari pekerjaan para jemaat sehari-hari.

Rasa syukur yang diwujudkan dalam perayaan unduh-unduh, dilakukan dengan cara berbagi kepada sesama, sama seperti firman yang disampaikan Pdt Nugraheni Siwi Rumanti S.Si Teol dalam ibadah dengan tema Hidup dalam Roh Cinta.

Dukuh Nologaten secara simbolis memulai kirab unduh-unduh menuju Gereja Pepanthan Nologaten. Foto: agung bp

Dalam ibadah unduh-unduh ini juga ada persembahan lagu pujian dari jemaat Nias, yang dilanjutkan lelang sulung berupa 2 gunungan. Pada kesempatan ini Gunungan 1 mendapatkan nilai jual  13.950.000 dan Gunungan 2 mendapat nilai jual 13.170.000 yang diperuntukan untuk jemaat. 

Setelah ibadah unduh-unduh berakhir dilaksanakan perjamuan kasih dan bazar unduh-unduh berbagai macam barang, tanaman serta makanan diluar gedung gereja yang diikuti oleh seluruh jemaat dengan antusias.

Harapan untuk ke depan perayaan unduh-unduh dapat dikemas lebih besar lagi serta melibatkan warga jemaat dan masyarakat sehingga jalinan cinta kasih sesama dapat terwujud dengan saling mempersembahkan hasil  bumi dan lain sebagainya. (agung budi putranto)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *