GKR Hemas: Jika Budaya Hilang, Eksistensi Bangsa pun Hilang

beritabernas.com – Anggota DPD RI dari DIY GKR Hemas mengatak kebudayaan harus dilestarikan,dijaga dan harus terus hidup. Karena kebudayaan merupakan roh dan spirit dari nilai-nilai luhur yang ada dalam kehidupan masyarakat.

“Jika budaya hilang, hilanglah eksistensi sebuah bangsa,” tegas Permaisuri Kraton Yogyakarta GKR Hemas di hadapan ribuan warga Gunung Kidul, Yogyakarta yang menghadiri Hari Jadi ke-102 Kelurahan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Gunung Kidul pada Sabtu 7 Oktober 2023. 

Menurut GKR Hemas, aspek budaya sangat penting dalam menjaga kelestarian suatu bangsa. Ia menyebut, nguri-nguri budaya sama halnya dengan menjaga identitas bangsa.

“Bila sebuah budaya hilang, maka hilang pulalah bangsa itu. Jika budaya kita, budaya Jawa hilang, maka hilang juga suku Jawa. Budaya kita adalah budaya yang menjunjung tinggi nilai luhur. Dunia mengakui budaya kita dengan banyaknya warisan budaya yang diakui UNESCO,” ujar GKR Hemas. 

GKR Hemas (tengah) berfoto bersama RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo (kiri), Wakil Bupati Gunungkidul (kedua dari kiri), Lurah Karangasem, Parimin dan istri dalam acara kirab budaya memperingati Hari Jadi ke-102 Karangasem, Sabtu (7/10/2023). Foto: Istimewa

GKR Hemas mengatakan, DIY sudah memiliki aturan terkait pelestarian budaya. GKR Hemas menyebut, pelestarian upacara adat sudah diatur melalui Perda DIY Nomor 6 tahun 2012 tentang Pelestarian Warisan Budaya dan Cagar Budaya. Selanjutnya ada Perda DIY Nomor 1 tahun 2022 tentang Pendidikan Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, yang bisa menjadi landasan hukum bagi setiap kegiatan gelar budaya di Jogja. 

“Kegiatan semacam ini (gelar budaya, red) adalah simbol keberhasilan warga Yogyakarta dalam menjaga tradisi budaya sekaligus keunggulan Yogyakarta sebagai daerah istimewa. Masyarakat dan seluruh jajaran pemerintahan harus bekerja sama dalam menggaungkan tradisi budaya Yogyakarta,” kata GKR Hemas.

Terkait pelestarian budaya, selaku anggota DPD RI Dapil DIY, GKR Hemas menganjurkan agar di tiap momentum penting, dimunculkan aspek budaya dan tradisi. Hal itu juga harus didukung pemerintah di level atasnya. GKR Hemas menegaskan, Jogja Istimewa bukan hanya pada daerahnya, namun juga pada budaya dan warganya.

BACA JUGA:

Permaisyuri Sri Sultan Hamengkubuwono X ini juga menekankan agar nilai luhur budaya Yogyakarta terus diwariskan pada generasi muda. Jangan sampai generasi muda Yogyakarta tak bisa membedakan antara Antasena dan Burisrawa, Sumbadra dan Gendari, antara Semar dan Togog.

Pemerintah DIY dan Kraton sudah membuat berbagai kegiatan untuk membangkitkan budaya. Dari Beksan Wanara yang dibuat flashmob, film pendek Marak, penulisan aksara Jawa di Google Board, hingga berbagai kegiatan rutin di Kraton. GKR Hemas mengakui, beberapa di antaranya memang sempat tertunda karena pandemi.

“Alhamdulillah saat ini kegiatan masyarakat sudah berjalan kembali, sejalan dengan itu dampaknya pariwisata bangkit dan kegiatan kebudayaan berlangsung dengan meriah. Dirgahayu Karangasem. Semoga lestari, maju, dan warganya makin sejahtera,” tandasnya.

Didampingi Marrel

Dalam acara tersebut GKR Hemas didampingi RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo dan dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, Panewu Ponjong Irwan Pribowo, Kapolsek Ponjong Kompol Yulianto, Lurah Karangasem Parimin dan para pamong. 

Selain gelar budaya, hari jadi Kelurahan Karangasem juga dimeriahkan dengan berbagai acara termasuk senam massal, bazar UMKM, kirab budaya hingga pertunjukan wayang kulit. Beragam acara tersebut digelar mulai 30 September selama 10 hari.

GKR Hemas memasuki Lapangan Karangasem sekitar pukul 15.00 disambut dengan pertunjukan tari rampak. Sekitar pukul 15.30, seluruh peserta kirab budaya dari sembilan padukuhan di Kalurahan Karangasem memasuki lapangan.

GKR Hemas menghadiri perayaan Hari Jadi ke-102 Karangasem, Sabtu (7/10/2023). Foto: Istimewa

Pada kesempatan itu, GKR Hemas mengapresiasi gelar budaya yang dilaksanakan dalam memperingati hari jadi Kalurahan Karangasem.

Sementara Lurah Karangasem Parimin mengaku sangat bangga dengan kehadiran GKR Hemas ke wilayahnya. Karena kehadiran GKR Hemas adalah sebuah motivasi besar bagi warga Karangasem agar semakin maju. Terlebih sebelum ke Lapangan Karangasem, GKR Hemas juga berkunjung ke lokai penyemaian tanaman pakan multifungsi yang diinisiasi RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo bersama PLN EPI. Di lokasi itu juga ditanami berbagai macam sayuran organik yang dimanfaatkan warga serta punya nilai ekonomi.

“Pengelolaannya dipercayakan pada kelompok wanita tani (KWT) Dukuh Jomblang Tengah. Oleh karena itu, kehadiran Gusti Ratu Hemas sangat memotivasi kami untuk semakin maju dan berdaya,” ucapnya.

Sedangkan Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto berharap, peringatan hari jadi Kalurahan Karangasem tidak semata-mata seremonial belaka. Satu di antara hal terpenting adalah pelestarian dan menjaga budaya Yogyakarta yang adiluhung sebagai bekal menggapai kemajuan dan kesejahteraan warga. “Budaya harus dijaga dengan baik karena itulah salah satu keistimewaan DIY,” tegasnya. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *