beritabernas.com – Romo Karl Edmund Prier SJ dari Tim PML (Pusat Musik Liturgi) mengatakan, Hari Panggilan yang dipeingati Gereja Katolik se-dunia merupakan momen bagi umat Katolik untuk melihat peran masing-masing sebagai penggerak, terutama penggerak liturgi gereja.
Hal itu disampaikan Romo Karl Edmund Prier SJ dalam Lokakarya Musik Gereja, Pelatihan Mazmur dan Paduan Suara di Aula PML Jalan Ahmad Jazuli Kotabaru, Yogyakarta, Minggu 30 April 2023. Kegiatan ini diadakan oleh Lembaga Pengembangan dan Pembinaan Pesparani Katolik (LP3K) Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Pusat Musik Liturgi (PML) Yogyakarta.
BACA JUGA:
- Digelar Pertama Kali di Sleman, Pesparani sebagai Media Interaksi Umat Katolik
- Pengukuhan Pengurus LPK3 jadi Angin Segar bagi Pengembangan Paduan Suara Umat Katolik
- Pembentukan Pengurus LP3KD Kabupaten Sleman Dimantapkan
Menurut Romo Karl Edmund Prier SJ yang akrab disapa Romo Prier, khusus lagu Gregorian yang menggunakan bahasa Latin, secara khas tidak ada irama tetapi dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok menjadi satu kesatuan. Nada pertama dari setiap kelompok ada aksennya sehingga menjadi ringan.
“Lagu Gregorian diibaratkan seperti asap yang naik, sebagai pujian kepada Tuhan,” kata Romo Prier seraya mengajak peserta untuk secara praksis menyanyikan lagu Asperges Me.
Selain Romo Prier, tampil sebagai narasumber dalam lokakarya tersebut adalah Elisabeth Twiteen S, Danan Murdoko, Hesti, Hartono juga dari Tm PML, panitia LP3K Kabupaten Sleman dan Bidang Liturgi dari 16 Gereja Katolik di wilayah Kabupaten Sleman.
Thomas Rasul Mujiana, Ketua bidang Penyelenggara Lomba LP3K Kabupaten Sleman dalam rilis yang diterima beritabernas.com mengajak peserta lokakarya untuk belajar menyanyikan lagu liturgi secara benar dan tepat sesuai kaidah musik liturgi.
Sementara F Bambang Sigit Sulaksana, Ketua Umum LP3K Kabupaten Sleman mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
“Melihat dan mengamati dinamika di lingkungan dan wilayah, maka kita perlu menampung kelompok anak-anak atau remaja, kelompok milenial. Semoga Pesparani 1 Kabupaten Sleman dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan 17 paroki di wilayah Kabupaten Sleman. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendukung perayaan liturgi dalam Gereja Katolik,” ujar Bambang Sulaksana.
Narasumber lain, Elisabeth Twiteen menjelaskan, dalam paduan suara dewasa ada batasan jumlah anggota. Perlu ada perbandingan supaya ada balancing suara. Sebuah lagu perlu dijiwai agar ada roh. Maka kelompok paduan suara perlu memperhatikan, antara lain pemenggalan kalimat lagu, arus melodi atau dinamika, pesan teks lagu, apa yang khas dalam lagu dan tempo lagu.
“Penggunaaan teknik vokal yang tepat, yakni teknik vokal gelap dan terang sesuai lagu yang dinyanyikan,” kata Elisabeth seraya mengajak para peserta untuk praktek menyanyikan lagu-lagu sesuai tips yang sudah disampaikan.
Lokakarya Musik Gereja Pelatihan Mazmur dan Paduan Suara dirangkai dengan dialog antara peserta dengan narasumber dan pengambilan nomor undian lomba Mazmur dan Paduan Suara Pesparani 1 Kabupaten Sleman yang akan diadakan pada 24 Juni 2023. (lip)
There is no ads to display, Please add some