beritabernas.com –Pada tahun 2023 ini, UII genap berusia 80 tahun. Berbagai kegiatan telah disiapkan panitia untuk memperingati dan memeriahkan Milad ke-80 UII yang dimulai pada 20 Pebruari 2023.
Ketua Panitia Milad ke-80 UlI Ahmad Sadzali Lc MH kepada wartawan dalam acara Media Gathering di sebuah rumah makan, Kamis 16 Pebruari 2023, mengungkapkan, agenda Milad ke-80 UII terdiri dari empat kategori yaitu Kajian Ilmiah Akademis, Keagamaan dan Pengabdian Masyarakat, Seni dan Budaya dan Olahraga.
Untuk kategori Kajian Ilmiah Akademis, menurut Ahmad Sadzali, kegiatan meliputi seminar nasional dengan tem Hukum dan Kebijakan Pembangunan. Kemudian, peluncuran buku dan mini seminar Eksposisi Riset: Bursa Gagasan untuk Negeri serta sarasehan Imaji Satu Abad UII.
Baca berita terkait: Milad ke-80, Rektor UII: Awal Semangat Menyongsong 1 Abad UII
Kemudian, untuk kategori kegiatan Keagamaan dan Pengabdian Masyarakat meliputi Tabligh Akbar ‘Grand Opening SAFIR Ramadan’, mengundang Gus Baha, Launching Layanan Muallaf, Khataman Al-Qur’an: Muqaddaman di setiap fakultas, Khataman Al-Quran Kubra, Ziarah Makam Tokoh UII, Medical Check Up, anjangsana, Pengabdian Masyarakat di Taman Opak, Bokoharjo dan santunan ke Panti Asuhan.
Sementara agenda Seni dan Budaya meliputi Festival UII Mencari Bakat, pertunjukan Seni Budaya dengan mengundang Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf dan Pameran Khazanah Islam Klasik dan Kontemporer.
Sedangkan kegiatan Olahraga meliputi Catur, Sepak Bola: Dokar UII vs PWI, Tenis Meja, Bulu Tangkis, Voli, futsal, Tenis Lapangan, Sepak Bola, Basket, Gowes UII dan Jalan Sehat UII.
Sementara Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD mengatakan, Milad ke-80 UII mengangkat tema
Milad ke-80 Universitas Islam Indonesia mengangkat tema Substantif, Inklusif, Kontributif. Substantif bermakna bahwa UII telah banyak mengalami perkembangan pada berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi. Di usianya yang ke-80 tahun, UII ini, ingin agar perkembangan yang dicapai lebih substantif sesuai dengan visi dan misinya.
Sementara Inklusif bermakna bahwa UII telah menyatakan diri sebagai kampus Islam yang rahmatan lil alamin. Salah satu konsekuensinya, eksistensi UII selalu terbuka dan dapat dirasakan oleh semua kalangan secara inklusif.
Sedangkan Kontributif bermakna bahwa UII berkomitmen untuk senantiasa berkontribusi kepada bangsa dan negara Indonesia khususnya maupun kepada seluruh masyarakat di dunia pada umumnya. “Kontribusi yang ingin diberikan oleh UIIadalah kontribusi yang substantif dan inklusif,” kata Rektor UII.
Dikatakan, perjalanan panjang UII hingga saat ini harus disyukuri. Sejak berdiri pada 27 Rajab 1364 H bertepatan dengan 8 Juli 1945, UII yang semula bernama Sekolah Tinggi Islam sudah melalui jutaan peristiwa, pasang surut arus dinamika serta beragam tantangan yang berujung suka dan duka.
“Selama 80 tahun berlalu, kampus perjuangan ini tentu meninggalkan banyak lembaran cerita untuk dikenang, direnungkan hingga dijadikan batu pijakan untuk melangkah lebih jauh lagi,” kata Prof Fathul Wahid.
Momentum tahunan yang dikemas dengan perayaan ilad adalah salah satu cara untuk mensyukuri perjalanan panjang UII tersebut. Berbagai agenda yang diselenggarakan dalam rangka milad merupakan salah satu wujud ekspresi kebahagiaan keluarga besar UII terhadap capaian demi capaian yang telah diraih. Tentu masih banyak cara makruf lainnya yang dapat ditempuh untuk mengekspresikan rasa syukur dan kebahagiaan tersebut.
Menurut Rektor UII, perayaan milad seharusnya tidak hanya dilihat dari aspek lahiriyah, namun jauh di balik lahiriyah itu, ada makna batiniyah yang sangat mendalam. Sebab, di balik sorak sorai gempita milad tersimpan perenungan yang mendalam mengenai eksistensi kampus tercinta ini di tengah masyarakat. Di baliknya juga terkandung spirit perjuangan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.
“Tepat di usia 80 tahun ini, kami memberanikan diri untuk menatap jauh ke depan untuk menyongsong Satu Abad UII. Tentu tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi 20 tahun mendatang. Namun yang jelas kita semua harus mempersiapkan diri dari sekarang, karena berusaha adalah mandat terpenting yang diberikan oleh Allah kepada manusia,” kata Prof Fathul Wahid. (lip)
There is no ads to display, Please add some