beritabernas.com – Jauh sebelum psikologi modern berkembang, para pamong Tamansiswa telah menerapkan sebagian ilmu kependidikan dan psikologi modern sesuai prinsip pengajaran dan pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
Sementara para pamong Tamansiswa merupakan pelopor-pelopor pendidikan di Indonesia. “Apa yang diterapkan di Tamansiswa merupakan reinkarnasi dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara bersama para sahabat yang menunjukkan keberanian untuk menjadi manusia merdeka, yang bebas dari penjajahan siapa pun,” kata Dr Rangga D Suryaningrat MSi Psikolog, salah satu cucu Ki Hadjar Dewantara, dalam acara bincang santai memperingati HUT ke-101 Tamansiswa di Tamansiswa Jakarta, Senin 3 Juli 2023.
BACA JUGA:
- Komunitas Alumni Tamansiswa Gelar Tirakatan di Makam Taman Wijayabrata
- Sambut HUT ke-101 Tamansiswa, PP PKBTS akan Mengadakan Jalan Sehat
Menurut Rangga D Suryaningrat, semangat Tamansiswa adalah semangat Ki Hadjar Dewantara. Dalam filosofi atau prinsip ajaran Ki Hadjar Dewantara, mendidik anak-anak adalah mendidik rakyat. Pengajaran dan pendidikan pada dasarnya memerdekakan manusia lahir dan batin.
Selain itu, pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia. Pendidikan merupakan tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, dimanfaatkan untuk perikehidupan bersama dan bertujuan menuntun kodrat anak-anak.
Karena itu, pendidikan harus terbuka mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan harus meliputi budi pekerti yang merupakan perpaduan gerak pikiran dan perasaan berdiri sendiri tidak tergantung pada orang lain dan dapat mengatur dirinya sendiri. (lip)
There is no ads to display, Please add some