Kaderisasi Ideologis sebagai Kekuatan Utama PDI Perjuangan

beritabernas.com – Kaderisasi ideologis merupakan kekuatan utama dari PDI Perjuangan sebagai partai pelopor. Dalam hal ini, sebagai kader PDI Perjuangan harus bisa menjawab bagaimana ideologi Pancasila mampu menjawab problem khusus masyarakat, termasuk di tingkat Kota Yogyakarta.

“Jadi, pemahaman ideologi tidak cukup berhenti di kepala atau dihapal saja, namun diterapkan ke dalam cara kita bertindak untuk mengatasi masalah. Dengan kerja-kerja ideologis, maka election akan membuahkan hasil yang bernilai ideologis pula,” kata Antonius Fokki Ardiyanto S.IP, Anggota DPRD Kota Yogyakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, seperti dikutip beritabernas.com dari akun instagramnya.

Hal ini merupakan salah satu poin penting dalam acara Srawung Grapyak Bersana Ganjar Pranowo yang dilakukan Fokki Ardiyanto dan anggota Repdem dan Mawar Merah berserta aktivis lainnya di rumah Ganjar Pranowo di Tegalsari, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, DIY, kemarin.

Antonius Fokki Ardiyanto. Foto: Istimewa

Menurut Fokki, ia bersama kawan-kawan Repdem, Mawar-Merah beserta elemen aktivis berkesempatan ngobrol-ngobrol bareng Ganjar Pranowo di rumahnya. Mereka belajar langsung dari pengalaman Ganjar Pranowo dan sharing bareng terkait dengan denyut nadi kehidupan rakyat. 

Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah

Dalam acara tersebut, mereka diskusi dengan duduk lesehan, bercanda, ditemani secangkir kopi dan teh, bercerita bagaimana pengalaman door to door untuk Mas Ganjar dan kebesaran PDI Perjuangan, khususnya di Kota Yogyakarta, menjelang Pemilu 2024. 

BACA JUGA:

Mas Ganjar juga bercerita pengalaman selama ‘tidur di rumah rakyat’, ada pelajaran berharga terkait bagaimana bounding itu. “Kami diingatkan dengan pesan Bung Karno: selagi masih ada ratap tangis di gubug-gubug reot itu, maka perjuangan kita belum selesai, revolusi kita belum selesai,” kata Ganjar Pranowo dikutipFokki.

Itu merupakan tugas kita bersama untuk terus bersama rakyat marhaen, merasakan denyut nadi kehidupan rakyat, mencium keringat rakyat dan memperjuangkan nasib rakyat itu.

Menurut Fokki, pada kesempatan itu Ganjar Pranowo menunjukan beberapa lukisan yang ada di ruang tamu rumahnya. Ruang dimana tempat mereka berdiskusi. Ada lukisan Bung Karno yang sedang ngobrol dengan rakyat, ada lukisan dari Mas Butet, ada juga pemberian para relawan Mas Ganjar yang masing-masing dijelaskan maka makna dari lukisan tersebut. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *