Kuliah Umum FBE UAJY Mengangkat Topik Tentang UMKM Naik Kelas

beritabernas.com – Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FBE UAJY) mengadakan kuliah umum (general lecture) dengan mengangkat topik UMKM Naik Kelas pada Jumat 23 Pebruari 2024.

Topik kuliah umum FBE UAJY ini diangkat untuk mendorong UMKM naik kelas. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan sinergi dan kolobaorasi antara pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, perbankan dan media massa.

Demikian salah satu catatan dalam kuliah umum (general lecture) diselenggarakan oleh FBE UAJY dengan menghadirkan narasumber Prof Rofikoh Rokhim Ph.D (Guru Besar FEB UI dan Wakil Komisaris Utama Bank BRI) dengan moderator Ninna Talita Santoso (Wirausaha Muda dan Mahasiswa FBE UAJY).

“Kuliah umum diselenggarakan secara rutin di FBE UAJY,” kata W Mahestu Noviandara Krisjanti PhD (Dekan FBE UAJY), seperti dikutip Dr Y Sri Susilo, Plt Humas FBE UAJY, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Senin 26 Pebruari 2024.

W Mahestu Noviandra Krisjanti PhD (Dekan FBE UAJY). Foto: Susilo

Menurut Mahestu,kuliah umum tersebut diselenggarakan oleh Prodi Sarjana Akuntansi, Ekonomi Pembangunan dan Manajemen serta Prodi Magister Akuntansi dan Magister Manajemen. “Kehadiran Prof Rofikoh di kampus FBE UAJY merupakan kehormatan bagi kami seluruh dosen dan mahasiswa,” kata Mahestu.

Pengalaman Prof Rofikoh sebagai akademisi sekaligus praktisi akan memperkaya pengetahuan dan wawasan para dosen dan mahasiswa, khususnya terkait dengan topik UMKM Naik Kelas.

Menurut Prof Rofikoh, UMKM kita masih mempunyai sejumlah kendala dalam kontribusinya terhadap ekspor, Global Value Chain (GVC) dan go digital.

Beberapa catatan terkait hal itu, menurut Prof Rofiqoh, adalah (1) keterlibatan UMKM dalam GVC di Asia Tenggara hanya sebesar 6,5% dari total UMKM di Indonesia. (2) Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) cenderung stagnan sejak tahun 1990 yaitu 15%.

BACA JUGA:

Selanjutnya kendala dalam go digital adalah (1) kendala teknis yaitu penggunaan aplikasi, foto dan pemasaran secara online. (2) Kendala infrastruktur, khususnya jaringan infrastruktur, (3) Transaksi sebagian besar UMKM masih tunai dan (4) Biaya logistik yang tinggi sehingga harga jual UMKM tidak bersaing.

“Kendala yang dihadapi oleh UMKM tersebut diperlukan kebijakan, program dan aksi untuk membantu mereka mengatasi kendala tersebut,” kata Rofikoh. 

Menurut Rofiqoh, Bank BRI membantu UMKM mulai dari pelatihan, pendampingan dan akses pembiayaan. Dengan program yang dilakukan Bank BRI dan pemangku kepentingan lainnya maka UMKM diharapkan dapat naik kelas.

Dalam program UMKM Naik Kelas, menurut Rofikoh, difokuskan pada mendorong spirit entrepreneurship dan akses informasi. Spirit entrepreneurship adalah menciptakan produk yang inovatif dan sarat kreativitas (Rumah Kreatif BUMN).

Prof Rofikoh Rokhim PhD (kanan), Guru Besar FE UI dan Wakil Komisaris Utama Bank BRI saat menjadi narasumber kuliah umum di FBE UAJY, Jumat 23 Pebruari 2024. Foto: Susilo

Sementara akses informasi yang berupa akses terhadap pasar (pasar.id, Padi UMK dan Brilianpreneur), akses permodalan (KUR, KUR Super Mikro dan sebagainya) dan akses perlindungan diri (asuransi mikro kesehatan, kecelakaan dan meninggal dunia/AMKM BRILife).

Menurut Susilo, kuliah umum “UMKM Naik Kelas” dihadiri 150 dosen dan mahasiswa FBE UAJY. Sebagian besar mahasiswa yang hadir sedang mengambil mata kuliah Kewirausahaan.

Y Sri Susilo yang merupakan salah satu Dosen Kewirausahaan FBE UAJY mengatakan, perguruan tinggi perlu berkolabirasi dengan pemangku kepentingan (termasuk UAJY) dengan mengambil peran yang nyata dalam mendorong UMKM Naik Kelas.

“Melalui Program MBKM (Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka), Dosen dan Mahasiswa dapat melaksanakan pelatihan dan pendampingan UMKM,”kata Y Sri Susilo. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *