beritabernas.com – Kuliah Umum Pascasarjana atau Program Magister Teknik Industri dan Program Doktor Rekayasa Industri, FTI UII, menghadirkan narasumber Kokok Susanto, Direktur Bisnis Transportasi Barang dan Tol Laut di PT Pelni (Persero).
Dalam kuliah umum secara daring itu, Kokok Susanto, menjelaskan secara detail tentang operasi perusahaan, strategi bisnis dan peran PT Pelni dalam sektor logistik maritim Indonesia.
Menurut Prof Dr Ir Elisa Kusrini MT CPIM CSCP SCOR_P, Ketua Program Studi Rekayasa Industri, Program Doktor FTI UII, Kuliah Umum Pascasarjana FTI UII, yaitu Magister Teknik Industri dan Doktor Rekayasa Industri, kuliah umum dilakukan agar mahasiswa mendapatkan insight atau masukan tentang strategi dan inovasi layanan logistik di sektor pelayaran di era transformasi digital yang telah dilakukan PT Pelni (Persero).
Ia berharap kuliah umum ini juga menyentuh posisi pasar perusahaan, strategi persaingan dan kolaborasi potensial dengan lembaga pendidikan, sambil menjawab pertanyaan tentang operasi tol laut dan integrasi sistem logistik di Indonesia.
Angkut 5,9 juta penumpang
Dalam kuliah umum itu, Kokok Susanto mengungkapkan bahwa berdasarkan data hasil audit 2024, Pelni mengangkut 5,9 juta penumpang dan mendistribusikan 11.100 kendaraan, 115.000 ton kargo umum dan kargo kontainer. PT Pelni mengoperasikan armada 25 kapal penumpang, 9 kapal kontainer, 30 kapal perintis, 18 kapal merah dan 1 kapal ternak, melayani 357 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan sekitar 1.359 rute per tahun.

Hal itu diungkapkan Kokok Susanto, Direktur Usaha Angkutan Barang & Tol Laut PT Pelni (Persero), dalam kuliah umum Kuliah Umum Program Magister Teknik Industri dan Doktor Rekayasa Industri, FTI UII, Sabtu 24 Mei 2025.
Menurut Kokok Susanto, visi perusahaan sejalan dengan tujuan Indonesia pada tahun 2045, dengan fokus membangun perusahaan pelayaran yang unggul dengan daya saing global dalam logistik maritim sekaligus mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil melalui layanan yang andal dan berkelanjutan.
Kokok Susanto mengatakan, PT Pelni mengoperasikan 5 inti bisnis utama yakni transportasi penumpang, bisnis komersial, kargo, barang komersial dan agensi, dengan 5 anak perusahaan yang terlibat dalam logistik, bank tenaga barang, layanan makanan dan minuman, pergudangan dan saham minoritas di Rumah Sakit PT Bali.
“Pelni memainkan peran penting sebagai infrastruktur negara, jalur pelayaran nasional, agen pengembangan, sistem logistik dan penyedia akses kedaulatan, memfasilitasi tanggap darurat dan mengurangi kesenjangan harga di seluruh Indonesia. Operasi perusahaan, termasuk lebih dari 350 panggilan pelabuhan dan 1.359 rute, bertujuan untuk meningkatkan konektivitas, distribusi logistik, kesejahteraan ekonomi, dan stabilitas sosial di daerah terpencil, terutama di Indonesia timur,” kata Kokok Susanto.
Standarisasi proses logistik maritim
Dikatakan, PT Pelni berfokus pada proses bisnis dan operasi logistik di ekosistem maritim Indonesia, menekankan pentingnya standarisasi proses end-to-end dari kawasan industri ke pelabuhan. Pembicara merinci tiga arus operasional utama yakni transportasi barang dari daerah industri ke pelabuhan, operasi penanganan pelabuhan untuk penumpang dan kargo serta transportasi angkutan laut menggunakan berbagai jenis kapal.
BACA JUGA:
- Apresiasi Kekayaan Budaya Indonesia, Prodi Rakateks FTI UII Gelar Lomba Desain Batik Nasional
- Kaji Peluang dan Resiko Keuangan Digital, Paroki St Mikael Pangkalan Bersama Sejumlah Lembaga Gelar Seminar
Percakapan tersebut menyoroti perlunya proses yang akurat dan dapat diandalkan, dengan fokus khusus pada peran layanan kelautan dan pentingnya prosedur standar di pelabuhan bongkar muat.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, menurut Kokok Susanto, 3 platform utama untuk layanan N To N PT Pelni yakni Mobile Pelly untuk tiket kapal penumpang, My Cargo untuk layanan kargo dan Sea Toll untuk transportasi kontainer khusus.
Platform terintegrasi dengan sistem pembayaran dan Smart Depot untuk pelacakan dan manajemen kontainer. Koko juga menjelaskan tentang bagaimana sistem bekerja sama untuk memfasilitasi transportasi kargo, termasuk alokasi kontainer, pemrosesan pembayaran dan pelacakan pengiriman dari asal ke pelabuhan tujuan.
Menurut Kokok, Tim Pelni mengembangkan strategi untuk meningkatkan pangsa pasar kapal penumpang di luar 28% saat ini sambil mempertahankan kualitas layanan multi-port. Kementerian Perhubungan terus meningkatkan fasilitas pelabuhan di wilayah 3T untuk mendukung operasi tol laut.
Sementara strategi bisnis Pelni dengan fokus pada tiga pendekatan utama yakni pasar, pengembangan produk dan pengembangan pasar. Strategi pasar bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dengan memperkuat layanan yang ada dan menstandarisasi proses bongkar muat.

Pengembangan produk melibatkan perluasan layanan termasuk perdagangan, LCL, FCL, dan bundling kontainer. Pengembangan pasar menargetkan pasar dan layanan baru untuk mencapai target pendapatan. Diskusi menekankan pentingnya mengintegrasikan teknologi informasi untuk mendukung strategi ini dan meningkatkan efisiensi operasional.
Sementara Ir Winda Nur Cahyo ST MT PhD IPM, ASEAN.Eng, Ketua Program Studi Teknik Industri, Program Magister FTI UII, mengatakan, materi kuliah umum sangat relevan dengan tuntutan industri 6.0 yang berfokus pada penerapan teknologi baru dan shipping 5.0 berupa pengiriman barang yang memanfaatkan teknologi mutakhir, seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT) dan big data, untuk mendorong perusahaan mengubah cara beroperasi dan beradaptasi dengan dunia yang cepat berubah.
Dngan adanya kuliah umum ini mahasiswa dapat menjelajahi logistik inovatif Pelni. Apalagi, kuliah umum berfokus pada layanan Pelni dan kompleksitasnya, termasuk transportasi orang dan barang, langkah-langkah keselamatan dan logistikc, memberikan kesempatan bagi Mahasiswa S1, S2 dan S3 untuk lebih menyoroti penggunaan teknologi informasi yang inovatif dalam operasi Pelni dan beragam latar belakang peserta, termasuk alumni dan siswa, yang menunjukkan minat dalam bidang logistik dan bidang terkait.
“Kuliah Umum ini sangat bermanfaat dan menyentuh potensi untuk melakukan kolaborasi antara Pelni dan UII, khususnya dalam bidang logistik,” kata Winda. (lip)
There is no ads to display, Please add some