beritabernas.com – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) secara resmi mengumumkan Paus Fransiskus wafat atau meninggal dunia pada hari Senin 21 April 2025 pukul 12.35 WIB. Pengumuman itu disampaikan Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam surat yang diujutkan kepada media seluruh Indonesia, Senin 21 April 2025.
Dalam surat yang merupakan undangan kepada media untuk menghadiri jumpa pers pada Senin 21 April 2021 pukul 17.00 WIB itu, Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi umat Katolik se-Dunia, telah meninggal dunia pada hari Senin 21 April 2025 pukul 12.35 WIB.
Informasi ini disampaikan secara resmi melalui platform Instagram Catican News dan dikutip KWI untuk disebarkan kepada masyarakat.

Berita wafatnya Paus Fransiskus tersebar demikian cepat melalui berbagai platform media sosial seperti whatsapp, Instagram, Facebook hingga media-media mainsteam seperti televisi dan media-media online. Paus Fransiskus yang berasal dari Argentina ini meninggal dalam usia 88 tahun. Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat menderita sakit.
Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari Kamar Apostolik, Casa Santa Marta pada pukul 09.45 pagi waktu Vatican, menyampaikan:
Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, telah wafat. Pagi ini, pukul 07.35, Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian dan cinta kasih yang mencakup semua, terutama bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang besar atas teladan hidupnya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih sayang tanpa batas dari Allah Tritunggal.
Riwayat kesehatan Paus Fransiskus
Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah beberapa hari mengalami bronkitis. Kondisi kesehatannya perlahan memburuk, dan pada hari Selasa, 18 Februari, dokter mendiagnosis beliau menderita pneumonia bilateral (radang paru-paru pada kedua sisi paru-paru).
BACA JUGA:
- Berkat Sepatu Bekas, Sr Irene OP Bisa Bertemu Paus Fransiskus
- Ketua KWI: Paus Fransiskus Terkesan dengan Bangsa Indonesia yang Ramah dan Murah Hati
- Mengharukan, Perjumpaan Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar di Masjid Istiqlal Jakarta
Setelah 38 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta di Vatikan untuk melanjutkan pemulihan. Sejak usia muda, tepatnya pada tahun 1957, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina akibat infeksi saluran pernapasan yang berat.
Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus kerap mengalami gangguan pernapasan. Bahkan pada November 2023, beliau membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan peradangan paru-paru.
Persiapan pemakaman
Pada bulan April 2024, Paus Fransiskus telah menyetujui edisi terbaru dari buku liturgi untuk ritus pemakaman Paus, yang akan digunakan dalam Misa pemakamannya (jadwal misa belum diumumkan). Edisi kedua dari Ordo Exsequiarum Romani Pontificis ini memperkenalkan beberapa hal baru, termasuk tata cara penanganan jenazah Paus setelah wafat.
Menurut aturan baru, penetapan kematian dilakukan di kapel, bukan di kamar tempat beliau wafat. Setelah itu, jenazah langsung ditempatkan dalam peti.
Uskup Agung Diego Ravelli, Kepala Upacara Apostolik, menjelaskan bahwa Paus Fransiskus menghendaki agar ritus pemakamannya dibuat sederhana dan lebih menonjolkan iman Gereja akan Kebangkitan Kristus.
“Ritus yang diperbarui ini,” kata Uskup Ravelli, “ingin semakin menegaskan bahwa pemakaman seorang Paus adalah pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan seorang tokoh duniawi yang berkuasa.” (lip)
There is no ads to display, Please add some