beritabernas.com – Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada YBW UII bersama Panitia Milad ke-80
UII menggelar pameran bertajuk Khazanah Literasi Islam Indonesia: Koleksi Eks-Perpustakaaan Islam. Pameran yang digelar di lantai 1 Gedung Moh Hatta Perpustakaan Pusat UII mulai Rabu 12 Juli hingga 31 Juli 2023 ini sebagai salah satu upaya menyadarkan para pengunjung akan pentingnya menjaga budaya literasi.
Dalam pembukaan pameran juga diisi dengan orasi kebudayaan yang disampaikan oleh Ajengan Didin Ahmad Zaenudin yang populer dengan nama Diaz Nawaksara, seorang pegiat studi manuskrip dari PP Lesbumi PBNU, dengan judul Mengulik Khazanah Manuskrip di Era Tiktok, titik-tutuk-taktik-tiktok.
Menurut Hadza Min Fadhli Robby SIP MSc, Direktur Eksekutif Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada YBW UII, dalam pameran kali ini mengangkat tema Khazanah Literasi Islam Indonesia: Koleksi Eks-Perpustakaaan Islam. Tema ini diangkat seiring dengan rendahanya minat baca dan tren literasi yang tidak baik di Indonesia.

Dari hasil survei PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa kemampuan membaca siswa Indonesia berada di tingkat 74 dari 80. Kemampuan baca yang rendah ini makin mengkhawatirkan, apalagi di tengah penetrasi media sosial yang begitu besar di kalangan anak dan kawula muda.
Karena itu, menurut Hadza Min Fadhli Robby, melalui pameran ini, Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada YBW UII hendak menyadarkan para pengunjung akan pentingnya menjaga budaya literasi dengan memamerkan manuskrip dari ragam zaman, terutama dari pertengahan abad ke-19
hingga abad ke-20.
BACA JUGA:
- Prodi Informatika dan Teknik Elektro FTI UII Gelar Informatics Expo dan Expo Capstone
- Ikateksi UII Dorong Lulusan Teknik Sipil Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
- FK UII Meresmikan Kandang Komunal Kambing di Dusun Ngandong Sleman
Menurut Hadza Min Fadhli Robby, manuskrip-manuskrip tersebut bercerita tentang pengalamanhidup masyarakat masa lampau, merefleksikan pandangan pemikir di zamannya, bahkan menjadi katalis yang mendorong perubahan zaman.
Dalam pameran ini, Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada YBW UII bekerjasama dengan Direktorat Perpustakaan UII yang memiliki koleksi manuskrip yang ekstensif, menunjukkan beberapa manuskrip penting yang mungkin tidak banyak dikenal oleh banyak orang. Salah satu contoh dari manuskrip tersebut adalah manuskrip tulisan Habib Usman bin Yahya, mufti Betawi, yang menuliskan satu karya tentang tasawuf dan kemurnian agama.

Selain itu, manuskrip karya Natsir muda yang berjudul Het Vasten yang bertemakan tentang puasa dan ditulis dalam bahasa Belanda. Beberapa karya manuskrip lain yang cukup penting juga ditampilkan di pameran ini, seperti koleksi Injil terbitan abad ke-19 dan abad ke-20 yang dirilis dalam beragam bahasa, seperti bahasa Batak Toba, Arab Melayu, Arab dan Hokkien.
Diapresiasi
Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD mengapresiasi Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada YBW UII yang mengadakan pameran khazanah literasi. Sebab, pameran seperti ini sangat penting agar kita hormat pada masa lalu, mengkritisi masa kini dan bersikap optimis terhadap masa depan.
Menurut Prof Fathul Wahid, pameran seperti ini sebagai bentuk hormat pada masa lalu. “Melalui pameran ini kita membaca ulang masa lalu sekaligus menghormati masa lalu. Apalagi masa lalu sangat menentukan apa yang kita alami dan rasakan saat ini. Artinya, masa lalu membentuk masa. Apa dan siapa kita masa kini karena pilihan-pilihan kita pada masa lalu,” kat Prof Fathul Wahid. (lip)