Lembayung Asmarani, Satu dari 3 Mahasiswi Prodi Teknik Mesin FTI UII Angkatan 2018 Diwisuda

beritabernas.com -Perempuan yang masuk Program Studi Teknik Mesin sangat jarang. Lembayung Asmarani pun merupakan satu dari 3 perempuan yang masuk Program Studi Teknik Mesin FTI UII angkatan 2018.

Lembayung Asmarani diwisuda pada Wisuda Periode IV tahun akademik 2022/2023 UII pada Sabtu 18 Maret 2023. Lembayung Asmarani menulis skripsi dengan judul Pengaruh Variasi Waktu Chromizing Terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Baja Aisi 1030.

“Selama ini Teknik Mesin selalu diidentikkan dengan kaum laki-laki karena dikaitkan dengan dunia otomotif. Padahal keilmuan di bidang Teknik Mesin tidak hanya terkait otomotif, tetapi lebih luas dari itu. Salah satu bidang yang dipelajari adalah material, seperti yang dilakukan oleh Mbak Lembayung ini. Semoga hasil penelitian ini bisa menjadi sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan,” kata Dr Ir Muhammad Khafidh ST MT IPP,  Ketua Program Studi Teknik Mesin FTI UII, dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Senin 20 Maret 2023.

Pengalaman terbaik selama kuliah

Lembayung Asmarani pun mengungkapkan pengalaman terbaiknya selama kuliah di Teknik Mesin FTI UII. Dikatakan, kuliah di Teknik Mesin merupakan pengalaman yang sangat berkesan, apalagi menjadi minoritas perempuan di antara mayoritas laki-laki. Stigma teknik mesin hanya untuk laki-laki ternyata salah, perempuan pun dapat menyelesaikan studi ini.

Dalam proses belajar mengajar dari dosen tidak semata mata mengajarkan mengenai akademik, namun banyak nilai kehidupan yang disampaikan. Tak jarang dosen menjadi role model bagi mahasiswanya. 

Lembayung Asmarani (tengah), satu-satunya mahasiswi Prodi Teknik Mesin FTI UII angkatan 2018 yang diwisuda 18 Maret 2023 foto bersama teman-teman. Foto: Jerri Irgo

“Saya pribadi menjadikan dosen saya, Ibu Yustiasih Purwaningrum ST MT sebagai role model saya. Beliau sebagai perempuan ahli dalam bidang pengelasan. Hal ini membuat saya tertarik dan ingin seperti beliau. Persaudaraan dalam teknik mesin juga menjadi pengalaman yang berkesan bagi saya. Saudara satu mesin mengajarkan saya bahwa definisi saudara tidak hanya yang sedarah,” kata Lembayung seraya berharap Teknik Mesin UII makin jaya dan makin banyak mahasiswi di dalamnya.

Tujuan penelitian

Lembayung Asmarani mengungkapkan tujuan dari penelitiannya yakni untuk mengetahui pengaruh variasi waktu chromizing terhadap sifat fisik dan sifat mekanik baja AISI 1030. Proses chromizing menggunakan campuran chromium sebesar 200 gram dan amonium klorida sebesar 10 gram. Parameter pemanasan menggunakan suhu 1000℃ dan variasi holding time 4,5 dan 6 jam. 

Dikatakan, proses pendinginan di media terbuka. Pengujian komposisi kimia menunjukan bahwa kandungan chromium meningkat setelah dilakukan proses chromizing. Pengujian kekerasan menunjukan raw material memiliki nilai 107,2 VHN. Hasil variasi waktu chromizing menunjukan 4 jam memiliki nilai 110,2 VHN, 5 jam 116,2 VHN dan 6 jam memiliki kekerasan tertinggi dengan nilai 119,7 VHN. 

BACA JUGA:

Pengujian keausan menunjukan raw material memiliki nilai 0,00037 3/. Hasil variasi waktu chromizing menunjukan bahwa 4 jam memiliki nilai 0,00035 3/ 5 jam 0,00028 3/ dan 6 jam menjadi nilai keausan terendah dengan nilai sebesar 0,00021 3/.

Pengujian laju korosi, raw material memiliki hasil good (baik). Hasil variasi waktu chromizing menunjukan 4, 5 dan 6 jam memiliki hasil laju korosi excellent (sangat baik).

“Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa akibat adanya variasi waktu chromizing mempengaruhi sifat fisik dan sifat mekanik baja AISI 1030. Sehingga proses chromizing dapat mengatasi permasalahan terhadap kekurangan yang terjadi pada baja dalam dunia industri,” kata Lembayung Asmarani.

Ia pun menyimpulkan bahwa variasi waktu dalam proses chromizing mempengaruhi sifat fisik dan sifat mekanik dari material baja AISI 1030. Sifat fisik spesimen berupa stuktur mikro dan sifat mekanik berupa kekerasan, keausan dan laju korosi. 

Sementara pada struktur mikro, hasil chromizing terjadi peningkatan perlit. Adanya peningkatan perlit menandakan bahwa spesimen baja AISI 1030 mengalami penambahan kekerasan. Pada uji kekerasan, holding time 6 jam memiliki nilai kekerasan tertinggi dengan nilai 119,7 VHN mengalami kenaikan sebesar 10,4% bila dibandingkan dengan raw material.

Dikatakan, holding time 4 jam memiliki nilai 107,2 VHN, holding time 5 jam memiliki nilai 116,2 VHN. Raw material memiliki nilai kekerasan terendah dengan nilai 107,2 VHN. 

Pada uji keausan, holding time 6 jam menjadi nilai ketahanan aus terbaik dengan nilai 0,00021 3/ mengalami penurunan sebesar 43,2% dibandingkan raw material. Holding time 4 jam memiliki nilai keausan 0,00035 3/, holding time 5 jam memiliki nilai 0,00028 3/.m. Raw material memiliki laju keausan tertinggi dengan nilai 0,00037 3/. 

Pada uji laju korosi, holding time 6 jam menjadi nilai laju korosi terbaik dengan nilai 0,02 mm/year, mengalami penurunan sebesar 81,8% dibandingkan raw material.olding time 4 jam memiliki nilai 0,09 mm/year. Holding time 5 jam memiliki nilai 0,03 mm/year. Raw material memiliki laju korosi tertinggi dengan nilai 0,11 mm/year. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *