Mahasiswa Lintas Prodi UII Berhasil Membuat Produk Salep Luka Menggunakan Bahan Herbal

beritabernas.com – Sebanyak 5 mahasiswa lintas program studi (prodi), yakni Prodi Teknik Industri FTI dan Program Studi Farmasi, FMIPA UII berhasil membuat produk salep luka yang menggunakan bahan herbal dengan nama produk Salep Multipin.

Tanaman herbal yang dipilih oleh 5 mahasiswa tersebut adalah jarak tintir (Jatropha multifida Linn) dan cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lamk) karena kandungan yang bermanfaat dalam penyembuhan luka. Jarak tintir mengandung zat anti bakteri seperti alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin (Saputra et al., 2021). Sementara daun cocor bebek mengandung senyawa flavonoid, steroid, saponin, dan tanin yang memiliki efek anti inflamasi (Meilia, Junaedi, dan Rezaldi, 2022).

BACA JUGA:

Kelima mahasiswa tersebut adalah Mumtaz Fahd Rifmawan dari Prodi (Teknik Industri FTI angkatan 2022) selaku Ketua Tim, Andi Muh Khaidir Resqullah (Teknik Industri, 2022), Muhammad Arif Fadhillah (Teknik Industri, 2022), Sofa Tasya Kamila dan Khanza Adinda Salsabila, keduanya dari Prodi Farmasi, FMIPA UII angkatan 2022.

Menurut Andi Muh Khaidir Resqullah, Mahasiswa Prodi Studi Teknik Industri, Program Sarjana FTI UII, dengan menggunakan bahan alami dari tanaman herbal, salep luka ini memiliki keunggulan berupa risiko efek samping yang lebih rendah dibandingkan produk kimia.

Selain itu, produk ini menggunakan minyak atsiri bunga melati untuk memberikan aroma bunga melati yang khas. Produk salep ini diberi nama “Salep Multipin.” Multipin salep adalah sebuah produk salep luka yang berasal dari tanaman Kalanchoe Pinnata (cocor bebek) dan (Jatropha Multifida) jarak tintir yang sudah terbukti sebagai tanaman yang memiliki khasiat dalam penyembuhan luka. 

Salep Multipin. Foto: Jeri Irgo

Salep ini juga tidak mempunyai efek samping karena memakai bahan herbal dan juga memiliki kelebihan yaitu memiliki aroma bunga jasmine. “Rencana kami ke depan adalah dengan membuat salep ini lebih sering digunakan dengan menjalin mitra-mitra terkait seperti toko obat, apotek dan sebagainya sesuai strategi marketing yang kami gunakan,” kata Andi Muh Khaidir Resqullah yang didampingi Ir Muchamad Sugarindra ST MTI IPM, Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII.

Menurut Andi Muh Khaidir, metode pelaksanaan pembuatan salep tersebut meliputi pembuatan serbuk simplisia; pembuatan ekstrak dan pembuatan sediaan salep. Proses pembuatan atau produksi dilakukan di Lab Terpadu UII.

Dikatakan, pengemasan produk mengacu pada pengemasan farmasi, dimana mulai proses, bahan, desain dan sistem yang mengemas, memberi label dan mendistribusikan obat di berbagai pasar layanan kesehatan. Multipin Salep dikemas dalam tube, agar selain praktis dibawa-bawa juga mudah digunakan karena mudah dioleskan dan mengurangi kontaminasi.

Sedangkan dalam melakukan strategi pemasaran, produk multipin salep melakukan pemasaran dengan online dan offline. Pada pemasaran online dilakukan melalui sosial media dan juga e-commerce, sedangkan untuk media offline melalui kerjasama mitra sesuai dengan strategi pemasaran yang digunakan tim yaitu strategi grassrootss campaign.

Kiri-kanan: M Arif Fadhillah, Andi Muh Khaidir RL, Sofa Tasya Kamila, Khanza Adinda Salsabila dan ⁠Mumtaz Fahd Rifmawan. Foto: Jeri Irgo

Luka lecet

Ide pembuatan multipin salep ini muncul karena luka lecet dan luka sayat merupakan jenis cedera ringan yang sering dialami masyarakat Indonesia. Berdasarkan data RISKESDAS 2018, proporsi jenis cedera menunjukkan bahwa luka lecet mencapai 60,1% dan luka sayat sebesar 20,1%.

Data ini menunjukkan peluang besar dalam memasarkan produk kesehatan yang berfungsi untuk menyembuhkan luka. Namun, banyak masyarakat Indonesia masih mengandalkan pengobatan tradisional atau menggunakan tanaman herbal.

Menurut data dari laporan RISKESDAS 2018, 31,4% masyarakat Indonesia memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (YANKESTRAD) dan 12,9% melakukan pengobatan tradisional sendiri. Ini menunjukkan potensi pasar untuk produk kesehatan berbahan herbal.

“Berdasarkan data tersebut, muncul ide kami untuk membuat membuat produk salep luka yang menggunakan bahan herbal dengan nama multipin salep,” kata Andi Muh Khaidir. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *