Melantangkan Gagasan Diskusi Sehat, The Conversation Indonesia Buka Kantor di UII

beritabernas.com – The Conversation Indonesia (TCID) membuka kantor di kampus Universitas Islam Indonesia UII), tepatnya di Gedung Moh Hatta, Perpustakaan Pusat UII, Kamis 11 Mei 2023.

The Conversation Indonesia merupakan sebuah media yang bertujuan menyebarkan ilmu pengetahuan kepada publik, di antaranya dengan membumikan diskusi publik melalui pendekatan pada komunitas sains.

BACA JUGA: Meski Berkurang, Isu Politik Identitas Tetap Muncul pada Pilpres 2024

“Latar belakangnya karena kita perlu membangun perangai ilmiah. Kami menghargai UII sebagai bagian pioner pendidikan di Indonesia dimana kampus ini sudah berdiri sejak tahun 1945 dan nilai kekayaan intelektual yang dimiliki UII akan sangat bermanfaat,” kata Prodita Kusuma Sabarini, CEO/Publisher The Conversation Indonesia (TCID), pada acara peluncuran Kantor TCID di Universitas Islam Indonesia (UII), Kamis 11 Mei 2023.

Peluncuran Kantor The Conversation Indonesia (TCID). Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MT PhD mengatakan kerjasama ini merupakan tonggak UII dan TCID untuk bersama-sama melantangkan gagasan diskusi sehat dan mengedukasi masyarakat. Sehingga warga kampus pun siap menjadi intelektual publik. 

Ia mengucapkan terima kasih kepada The Conversation Indonesia atas kepercayaannya kepada UII. Kerja sama baik ini menjadi tonggak penting di kedua belah pihak untuk bersama-sama melantangkan gagasan-gagasan tersaring yang penting untuk membuka diskusi sehat dan mengedukasi khalayak.

Suasana acara peluncuran Kantor The Conversation Indonesia (TCID). Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Secara spesifik, kerja sama dengan kampus juga diharapkan informasi tentang perkembangan sains dapat lebih lantang terdengar di ruang publik. Hal ini sangat penting untuk merawat dan meningkatkan perangai ilmiah (saintific temper) publik. Salah satunya adalah kesadaran akan pentingnya data atau fakta yang mendasari setiap pilihan sikap atau pendapat. Sikap atau pendapat tidak dikuasai oleh emosi atau perasaan, sebagaimana yang akhir-akhir ini mengemuka dalam era pascakebenaran (posttruth) (Davies, 2018).

“Nalar harus kembali dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Adu argumen yang terjadi pun seharusnya semakin menyehatkan,” kata Rektor UII. (lip)



There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *