Memperkenalkan Aktivitas Ramah Lingkungan secara Teoritis dan Praktek Langsung di Sekolah

beritabernas.com – Program Studi (Prodi) Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII mengadakan workshop tentang Sekolah Ramah Lingkungan dan Inovasi Pengelolaan Lingkungan di Auditorium FTSP UII, Selasa 13 Desember 2022. Workshop diikuti guru dari berbagai jenjang pendidikan mulai tingkat PAUD hingga SMA/SMK.

Workshop yang dibuka oleh Wakil Dekan bidang Sumber Daya FTSP UII Dr Ir Kasam MT ini dilakukan untuk memperkenalkan berbagai aktivitas yang ramah lingkungan, mengapa harus dilakukan hingga manfaat yang akan didapatkan, baik secara teoritis maupun praktek langsung. Hal ini diharapkan dapat membentuk insan yang peduli dan ramah terhadap lingkungan.

Baca juga:

Oleh karena itu, salah satu tempat yang tepat untuk memulai aktivitas tersebut adalah sekolah, dengan berbagai komponen di dalamnya, salah satunya guru. Figur ini perlu didorong untuk memiliki pengetahuan tentang pengelolaan lingkungan.

Menurut Ketua Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII Any Juliani ST MSc (Res.Eng) PhD, kualitas lingkungan saat ini telah menjadi hal yang biasa diperbincangkan dalam berbagai forum dan kegiatan, karena kualitasnya terus menurun seiring ragamnya aktivitas dan pertambahan penduduk dunia.

Karena itu, keterlibatan banyak pihak diperlukan untuk mendukung berbagai gerakan yang telah dicanangkan di berbagai level, baik di tingkat global, negara, propinsi hingga level yang terendah,
misalnya kota dan kabupaten.

Peserta workshop sekolah ramah lingkungan. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Pemerintah mengupayakan berbagai aktivitas yang melibatkan akademisi, praktisi, swasta, media dan berbagai pemangku kepentingan lain untuk ikut terlibat dalam aktivitas pengelolaan lingkungan, baik yang bersifat pencegahan maupun penanganan, salah satunya adalah budaya ramah lingkungan.

Menurut Any, tanpa kita sadari aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan secara individu maupun kelompok berawal dari pengetahuan hingga kepedulian yang dimiliki. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya harus ditanamkan sejak usia dini, sehingga akan membentuk karakter dan generasi yang peduli
lingkungan.

Sebab, dalam usia tersebut, memperkenalkan berbagai aktivitas yang ramah lingkungan, baik secara teoritis maupun praktek langsung sangat penting. Hal tersebut diharapkan dapat membentuk insan yang peduli dan ramah terhadap lingkungan.

Oleh karena itu, salah satu tempat yang tepat untuk memulai aktivitas tersebut selain rumah adalah lingkungan sekolah, dengan berbagai komponen di dalamnya, salah satunya guru, sarana prasarana, dukungan orangtua dan warga sekolah lainnya.

Guru menjadi figur penting dalam kesuksesan ini, sehingga perlu didorong untuk memiliki pengetahuan terhadap pengelolaan lingkungan secara komprehensif.

Melihat kepentingan tersebut dan dampak besar yang akan didapatkan, Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII
mengadakan workshop Sekolah Ramah Lingkungan dan Inovasi Pengelolaan Lingkungan dengan menghadirkan berbagai narasumber dengan tema-tema yang sangat menarik.

Peserta menyimak materi workshop sekolah ramah lingkungan. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Narasumber yang dihadirkan secara daring maupun luring adalah Cicilia Sulastri SH MSi, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan materi Pengantar Sekolah Ramah Lingkungan.

Materi panel dengan narasumber Adam Rus Nugroho ST MT PhD dengan materi Pengelolaan dan Konservasi Air, Dr Andik Yulianto ST MT dengan materi Pengelolaan Air Limbah, Fajri Mulya Iresha ST MT PhD dengan materi Pengelolaan Sampah dan Husein Mubarok ST M.Eng dengan materi Pengelolaan Energi.

Workshop ini juga dilengkapi dengan melihat fasilitas yang dimiliki oleh Prodi Teknik Lingkungan FTSP UII meliputi berbagai publikasi hasil penelitian melalui eksibisi poster dan video penelitian, dilanjutkan dengan pemaparan fasilitas laboratorium kualitas lingkungan.

Laboratorium ini diharapkan menjadi ajang kolaborasi antar jenjang pendidikan, baik di tingkat dasar, menengah, atas dengan perguruan tinggi. Sehingga dapat tercipta kolaborasi sebagai usaha bersama dalam mencetak generasi-generasi ramah lingkungan Indonesia masa yang akan datang. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *