Menkeu Sri Mulyani: APBN Tetap Aman untuk Menjaga Rakyat dan Ekonomi

beritabernas.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, APBN akan kembali pada defisit maksimal 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita. Sebab, selama ini, APBN telah bekerja keras melindungi masyarakat saat dunia diserang pandemi dan mengakibatkan krisis kesehatan, krisis kemanusiaan hingga krisis keuangan.

Menurut Menkeu Sri Mulyani, APBN juga telah menjadi alat kebijakan agar ekonomi tumbuh stabil dan berkeadilan. Tak kalah penting, dalam melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi, APBN sendiri juga harus dijaga kesehatannya, salah satunya dengan batasan defisit.

Dikatakan, batas 3 persen tentu bukan tanpa alasan. Melihat ketidakpastian global yang masih akan berlangsung hingga waktu yang tidak dapat kita pastikan, menjaga defisit secara prudent menjadi sebuah keharusan.

Menkeu Sri Mulyani. Foto: IG@smindrawati

Hal ini untuk meredam dampak gejolak meningkatnya harga-harga komoditas akibat disrupsi di sisi suplai, potensi krisis pangan, serta krisis energi yang mengintai seluruh negara di dunia, agar Indonesia tidak mengalami cost of fund yang sangat tinggi sekaligus menjaga rating Indonesia agar tidak menjadi vulnerable dari sisi source of financing.

https://www.instagram.com/smindrawati/

Lalu, apakah APBN kita masih mampu menjaga rakyat dan perekonomian? Menurut Menkeu yang dikutip beritabernas.com dari akun instagramnya, tentu mampu. Di tengah segala ketidakpastian, APBN akan terus hadir sebagai shock absorber untuk meredam seluruh dampak negatif dari multikrisis yang sedang melanda dunia, kini dan nanti.

Sementara itu, ketika membuka acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu 7 September 2022, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pandemi telah memberikan pelajaran akan pentingnya konsolidasi dari semua pihak untuk menghadapi berbagai permasalahan. Konsolidasi harus kita teruskan pascapandemi, karena adanya perang, krisis energi, krisis pangan, juga krisis finansial.

Dikutip beritabernas.com dari akun twitternya, Presiden Jokowi juga berharap agar para ekonom meninggalkan cara-cara lama dalam menghadapi situasi dunia yang penuh ketidakpastian dan berubah begitu cepat. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *