beritabernas.com – Panggung megah di area SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Jalan P Senopati Yogyakarta menjadi saksi lahirnya para penari muda berbakat yang akan bersinar kelak kemudian hari. Gelaran Pangudi Luhur Cup 2024 menjadi momentum generasi muda menunjukkan talenta dan kreasi seni, Jumat 18 Oktober 2024.
Pangudi Luhur Cup 2024 yang digelar selama lima hari sejak 14 Oktober lalu ini berlangsung sukses dengan beragam penampilan menarik, khususnya di bidang lomba tari kreatif. Dengan mengusung tema Bangun Sportivitas, Kuatkan Solidaritas, perhelatan ini tidak hanya sekedar kompetisi, namun juga menjadi wadah kreatif bagi peserta didik tingkat SMP DIY-Jawa Tengah (Jateng) untuk berekspresi melalui tarian.
Peserta dari berbagai sekolah di Yogyakarta dan Jateng menampilkan karya tari inovatif dan kreatif yang memadukan unsur tradisional dengan sentuhan modern. Salah satu daya tarik Pangudi Luhur Cup tahun ini adalah hadirnya juri-juri ternama di dunia tari, yakni Eyang Didik Nini Thowok dan Mas Agung Chendik. Keduanya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para peserta atas prestasi yang diraih.
“Saya sangat terkesan dengan perkembangan kreasi tari di kalangan anak muda saat ini dan terima kasih kepada SMA Pangudi Luhur Yogyakarta karena melalui kegiatan ini berusaha nguri-uri kabudayaan. Penampilan peserta hari ini menarik sehingga memukau saya dan membuat bingung ketika harus menilai,” kata Didik Nini Thowok.
Hal senada diungkapkan Mas Agung Cendik. Pihaknya mengakui para peserta sangat luar biasa. Mereka telah menunjukkan dedikasi dan kerja keras. Mereka mempunyai potensi besar untuk menjadi penari profesional di bidangnya pada masa depan. “Fokus saya di aspek kekuatan dari masing-masing anggota tim. Kekuatan yang sama harus dibangun untuk menunjang penampilan yang prima,” terang dia.
- Pemuda Katolik Komcab Sleman dan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Gelar Tular Nalar Sekolah Kebangsaan
- SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Melakukan Serah Terima Peserta Didik Kelas XII
Para peserta tidak hanya mampu menampilkan teknik dan keindahan, namun juga menyampaikan pesan mendalam melalui tarian. Beberapa mengangkat isu lingkungan, sosial, pendidikan, dan kemanusiaan. Misalnya, satu kelompok menampilkan tarian tentang refleksi perjuangan hidup Pangeran Diponegoro.
“Tarian yang saya bawakan mengambil nilai dari perjuangan hidup Pangeran Diponegoro. Saya senang dapat berkompetisi di Pangudi Luhur Cup karena melalui kesempatan ini saya dapat berjumpa dengan dewan juri yang memang ahli di bidang seni tari, pertunjukan, make-u, dan kostum. Sehingga usai kami bertanding ada sesi komentar dan masukan dari dewan juri yang membuat kami dapat tambahan ilmu untuk mengembangkan diri di bidang seni tari,” ungkap Abian Rezky, salah satu kontestan dari SMPN 1 Bayat, Klaten, Jateng.
Acara Pangudi Luhur Cup 2024 ini juga menjadi wadah bagi peserta untuk saling belajar, bertukar pengalaman, dan menjalin persahabatan. Suasana kekeluargaan terjalin antara peserta, guru pendamping, dan panitia.
Abian Rezky mengaku sangat bersemangat untuk menjadi bagian dari kompetisi ini. Kegiatan Pangudi Luhur Cup ini tidak hanya menampilkan karya terbaik dari masing-masing peserta yang berasal dari sejumlah SMP di DIY-Jateng, namun juga bertemu dengan teman-teman baru dari sekolah lain. Panitia berharap acara ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi sekolah lain untuk mengadakan kegiatan serupa.
“Kami ingin menjadikan Pangudi Luhur Cup sebagai acara tahunan yang selalu dinantikan masyarakat. Juga mampu menjadi wadah bagi peserta secara khusus tingkat SMP untuk mengembangkan bakat dan minatnya di bidang seni khususnya seni tari,” kata Dimas Raditya selaku ketua panitia acara Pangudi Luhur Cup 2024. (ag irawan)
There is no ads to display, Please add some