Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Sama-sama Punya Nyali dan Berani

Oleh: Ansel Alaman

beritabernas.com – “Kami siap memberantas tindak pidana korupsi, perilaku korupsi dan nepotisme.” Itu sebagian rencana strategis tindakan pasangan Capres Ganjar Pranowo – Cawapres Mahfud MD.

Bukan sekadar cita-cita, apalagi angan-angan, tapi sudah dibuktikan oleh Ganjar Pranowo selama puluhan tahun mengabdi negara, layani rakyat. Provinsi Jawa Tengah berhasil menekan kejahatan korupsi selama Ganjar Pranowo menjadi Gubernur Jawa Tengah, termasuk perilaku intoleran.

Tekad itu ditanamkan Ganjar Pranowo sejak menjadi Pimpinan Komisi II dan Komisi IV DPR RI termasuk suatu saat ia mati-matian membela rakyat Colol, Manggarai, Flores, NTT saat mereka menjadi korban operasi Wanalaga tahun 2004. Saya yang memberikan data-data kasus ini.

Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto: Istimewa

Sementara Mahfud MD selama menjabat Menkopolhukam, sudah membuktikan nyali dan keberanian untuk membongkar kejahatan korupsi di kementerian/lembaga negara bekerjasama dengan PPATK. Ia sudah luntang lantung jabatan eksekutif, legislatif dan yudikatif seperti menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK.

BACA JUGA:

Ganjar Pranowo yang cerdas mengelola pemerintahan Jawa Tengah berbasis digital menjadikan provinsi ini sebagai contoh oleh pemerintah pusat di bawah Presiden Joko Widodo, menerapkan digitalisasi urusan pemerintahan (e-government), turunkan angka kemiskinan, kembanhkan UMKM dan sebagainya.

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bukan anak pejabat, apalagi orang kaya, tapi dari keluarga biasa-biasa saja. Maka hidup sederhana, bersih, jujur, tidak punya beban/kejahatan masa lalu. Mereka kedepankan moralitas, integritas diri, dekat dengan rakyat kecil seperti Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo. Foto: Istimewa

Keduanya menerapkan ilmu sebagai obor (politik dan hukum), tulus dan mandiri berjuang bukan mengemis dan jadi boneka keberhasilan pihak lain. Konsisten berjuang, tidak menggunakan segara cara untuk syahwat kuasa yang jauh dari visi “kerja bersama dan melayani” rakyat.

Dan last but not least mereka dikaderkan, dilatih dan ditempa unuk berjuang (Ganjar Pranowo di PDI Perjuangan, Mahfud MD di PKB Gus Dur) dalam rentang waktu panjang, bukan instan dan jalan pintas, sekadar nikmat dan boneka kekuasaan. (Ansel Alaman, pengamat dan praktisi politik, tinggal di Yogyakarta)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *