Pengurus Gereja Papa Miskin se-Kabupaten Sleman Sosialisasi Status Bangunan Gereja

beritabernas.com – Sejumlah perwakilan Pengurus Gereja Papa Miskin (PGPM) Gereja-Gereja Katolik se Kabupaten Sleman mengikuti sosialiasi dan koordinasi untuk inventarisasi status Gereja Katolik di Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut berlangsung di Wisma Yosoputro Cupuwatu, Purwomartani, Kalasan, Rabu 13 Maret 2024. 

BACA JUGA:

Menurut CB Ismulyadi SS.Hum, Penyelenggara Katolik Kankemenag Kabupaten Sleman, Kementerian Agama RI berupaya mendorong percepatan dan pengelolaan izin rumah ibadah. Mandatori ini ditindaklanjuti pada rangkaian rapat kerja di tiap satuan kerja, baik Dirjen Bimas Katolik RI, Kantor Kementerian Agama provinsi dan kabupatan/Kota.

“Dalam kerangka itu, kami menjadi fasilitator acara hari ini. Semoga ada informasi dan ruang dialog sehingga ada tindak lanjut bersama dan semakin sinergis mencapai yang terbaik,” kata CB Ismulyadi.

Menurut CB Ismulyadi SS.Hum, Penyelenggara Katolik Kankemenag Kabupaten Sleman (kiri) saat menyampaikan informasi. Foto: Istimewa

Sementara salah satu tokoh umat Katolik DIY Hendricus Mulyonoyang akrab disapa Mbah Mul, pengelola Gereja Katolik perlu saling bertukar informasi tentang status bangunan gereja masing-masing dan bekerjasama untuk mendukung upaya pemerintah, terutama tentang  status pendirian tempat/rumah ibadah.

Mbah Mul siap membantu para pengolola Gereja Katolik, bahkan tempat ibadah lain, untuk menyelesaikan masalahyang ada terutama dalam hal perizinan maupun status tanah di mana tempat ibadah itu dibangun.

Mbah Mul (kiri) dalam rapat Pengurus PGPM Kabupaten Sleman. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

“Pemerintah daerah sangat terbuka dan siap membantu menyelesaikan masalah yang ada. Yang penting kita siapkan syarat-syarat yang diperlukan,” kata Mbah Mul.

Sementara Romo B Hanjar Krisnawan Pr, Pastor Paroki Gereja Katolik St Yohanes Paulus II, Brayut, menyambut baik terhadap kegiatan ini. “Pertemuan ini mengingatkan dan meneguhkan untuk mengelola Gereja dengan tepat, tanggung jawab dan taat azas. Kita masing-masing mempunyai kesulitan, namun ada harapan jalan penyelesaian. Semoga relasi yang dibangun baik secara intern maupun  ekstern memberikan solusi dan rekomendasi,” kata Romo Hanjar. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *